Jakarta, Pahami.id –
Baby Coffin di Kampung Fatunaus, Distrik Amfoang Utara, Kupak Kupang, Nusa Tenggara Timur (Ntt), dipaksa untuk diangkut dengan sepeda motor dari rumah sakit ke rumah. Penyebabnya adalah karena jalan rusak dan tidak dapat disetujui oleh mobil.
“Jalan Axis rusak parah, jadi ada beberapa pria muda yang membantu memuat peti mati mereka untuk dibawa ke desanya,” salah satu keluarga korban, Garson Lake pada hari Jumat (28/2), dikutip dari Detik.
Gerson mengungkapkan bahwa bayi malang meninggal di WZ John Yohanes Kupang Regional Hospital pada hari Rabu (26/2) sekitar 21:00 Wita.
Bayi itu adalah putra John Lake dan Ofi Marlin Kunua. Pasangan ini adalah penduduk Kampung Nonohonis, Hamlet 4, Fatunaus Village.
Gerson menjelaskan bahwa awal pejabat itu dirujuk ke Pusat Kesehatan Masyarakat untuk memproduksi Rumah Sakit Wakil Distrik, Kabupaten Kupang, pada hari Selasa (25/2) sekitar pukul 11.00 WITA menggunakan mobil Mitsubishi Strada. Mereka tiba di Rumah Sakit Runner -Up sekitar 17:30 di Indonesia Barat.
Pada hari Rabu, OFI dirujuk ke Rumah Sakit Kota Dedari di Kota Kupang. Namun, ketika dia akan pergi, rumah sakit Dedari mengkonfirmasi bahwa semua kamar bersalin diisi.
Selain itu, saya hanya dapat dirujuk ke Rumah Sakit Regional WZ Johores Kupang dan melahirkan di sana, tetapi bayi itu meninggal. Jadi pada hari Kamis (27/2), mayat bayi itu dibawa dengan mobil pickup ke Observatorium Nasional Timau, Distrik Amfoang yang tahan lama, Kupang Kupang.
“Jadi ketika melahirkan, anak itu meninggal karena rahim,” Gerson menjelaskan.
Menurut Gerson, OFI masih dirawat di Rumah Sakit Regional WZ John Kupang karena masih lemah. Dia juga berharap bahwa pemerintah akan segera meningkatkan jalan dan jembatan di Amfoang untuk memfasilitasi masyarakat saat bepergian.
“Sederhana -itu akan segera diperbaiki karena kami orang -orang Amfoang terlalu banyak menderita kondisi jalan dan jembatan yang rusak parah,” katanya.
Kepala Polisi Amfoang Utara AKP I Nyoman Sarjana mengatakan Ofi dirujuk ke Puskesmas Baiku menggunakan mobil Strada yang dimiliki oleh seorang penduduk bernama AMA Rod. Biaya sewa mobil adalah RP.
Setelah bayi itu meninggal, keluarga harus membawanya dalam pickup untuk sewa RP. Karena keluarga tidak dapat membayar biaya sewa ambulans ke Kampung Fatunaus sebesar 1,6 juta.
“Keluarga tidak bisa membayar sewa ambulans sehingga hanya menggunakan mobil pickup.
Baca lebih lanjut tentang Di Sini.
(TSA/kedua)