Jakarta, Pahami.id —
Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) mulai menjelajahi Timur Tengah. NATO akan membuka kantor penghubung di ibu kota Amman, Yordania.
Menurut pernyataan NATO awal bulan ini, negara-negara anggota aliansi dan pemerintah Yordania telah setuju untuk membuka kantor di Amman.
Keputusan tersebut dikatakan “menandai tonggak penting dalam memperdalam kemitraan strategis antara Yordania dan NATO.”
“[Langkah ini sekaligus] “mengakui peran penting Yordania sebagai mercusuar stabilitas dalam konteks regional dan global, dan sebagai pemimpin jangka panjang dalam perang melawan ancaman transnasional, termasuk terorisme dan ekstremisme,” kata NATO dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Pemantau Timur Tengah (MEMO), Selasa (23/7).
Kantor ini selanjutnya akan digunakan untuk memperkuat kerja sama NATO dengan negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Kantor NATO di Amman akan bertindak sebagai kantor perwakilan yang memungkinkan keterlibatan reguler antara NATO dan otoritas Yordania, “sehingga berkontribusi terhadap saling pengertian yang lebih baik mengenai konteks nasional dan regional, dan terhadap pengembangan dan implementasi program dan kegiatan kemitraan, termasuk, antara lain, konferensi, kursus, serta program pelatihan di berbagai bidang seperti analisis strategis, perencanaan dan kesiapsiagaan darurat publik, manajemen krisis, diplomasi publik, keamanan siber, dan perubahan iklim.”
Selain untuk menghadapi ancaman dan tantangan, kantor ini juga disebut untuk mengatasi kekhawatiran NATO terkait meningkatnya pengaruh Iran dan Rusia di kawasan.
(blq/dna)