Jakarta, Pahami.id –
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi’i tidak mempertanyakan apakah organisasi massa meminta tunjangan liburan (THR) untuk pengusaha karena dianggap sebagai budaya pelebaran di Indonesia untuk waktu yang lama.
“Saya pikir ini adalah budaya Idul Fitri Indonesia sejak zaman kuno. Tidak perlu mempertanyakan,” kata Shafi’i dalam sebuah video yang disebutkan dari 20 detik.
Terkadang lelucon terkadang organisasi massa ini mendapatkan THR, kadang -kadang mereka juga tidak mendapatkannya.
“Ya, mungkin ada sesuatu yang kurang, ya, terkadang bisa, terkadang tidak,” katanya.
Akhir -akhir ini, berita tentang organisasi massa tidak nyaman karena mereka meminta uang dari pengusaha di berbagai wilayah Jabodetabek. Salah satu dari mereka berasal dari Depok. Polisi sedang menyelidiki permintaan surat edaran untuk uang dari tiga organisasi massa ke pengusaha di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Surat edaran oleh tiga organisasi massa juga didistribusikan secara luas di media sosial. Dalam surat itu, tiga organisasi massa meminta THR karena suatu alasan kontrol sosial Keamanan sebelum Idul Fitri.
“Beberapa pemilik bisnis di Sawangan mengklaim tidak nyaman setelah menerima tiga surat dari organisasi masyarakat (organisasi massa) yang meminta dana keamanan liburan Idulfitri,” kata sebuah pernyataan dalam unggahan yang beredar.
Polda Metro Jaya telah mendesak publik untuk melaporkan jika ada organisasi massa yang meminta THR untuk dipaksakan. Karena, menurut Komisaris Utama Metro Hubungan Masyarakat Jaya E. Zulpan, paksaan dapat dikategorikan sebagai bentuk ekstensi.
Lebih banyak berita di Di Sini.
(RZR/GIL)