Site icon Pahami

Berita Istri Diplomat Disebut Kontak 7 Kali Polsek Menteng tapi Tak Direspons

Berita Istri Diplomat Disebut Kontak 7 Kali Polsek Menteng tapi Tak Direspons


Jakarta, Pahami.id

Meta Ayu Puspitranti tujuh kali menghubungi kantor polisi Menteng di Jakarta Tengah selama tujuh kali dengan maksud meminta bantuan untuk mengetahui kondisi suaminya, Diplomat Kementerian Luar NegeriArya Daru Pangkunan alias ADP yang kemudian tidak berdaya pada hari Selasa (8/7).

Tubuh Daru ditemukan di wajah terpisah atau selotip saluran kuning di rumah asrama di Gondangdia Road, Menteng, Jakarta Tengah.

Pernyataan meta ayu alias rekaman disajikan oleh salah satu penasihat hukum keluarga Daru DWI Librianto. Informasi ini terkandung dalam serangkaian kronologi sebelum tubuh ditemukan.


DWI menggambarkan kronologi karena pita belum dapat menghubungi suaminya sejak Senin (7/7) pada 21:20 WIB. Dinyatakan bahwa kondisi WhatsApp pada waktu itu tidak aktif.

Selanjutnya, rekaman itu menghubungi penjaga asrama bernama Siswanto pada 22:23 WIB dan 22,25 WIB. Meskipun, nomor yang dimaksud malam itu tidak dapat menerima pesan telepon dan whatsapp.

Kemudian, lanjutan ganda, Pita pada hari Selasa (8/7) di pagi hari sekitar 00.14 yang mengambil inisiatif untuk menghubungi kantor polisi Menteng 7 kali dengan nomor (021) 31926390.

“Pagi ini saya memeriksa nomornya, jumlahnya adalah jumlah kantor polisi, tetapi tidak ada tanggapan, jadi, tujuh kali istrinya yang sudah meninggal menghubungi kantor polisi Menteng,” DWI mengatakan pada konferensi pers di sebuah kafe, Yogyakarta, DIY, Sabtu (8/24).

Beberapa menit kemudian, rekaman itu memanggil nomor ponsel Siswanto dan diundang. Baginya, rekaman itu meminta bantuan untuk memeriksa ruangan.

Pada pukul 6:00, rekaman itu kembali meminta Siswanto untuk memeriksa ruangan. Namun, Siswanto menjawab ruang Daru dalam kondisi gelap dan menyarankan inspeksi pada 07.00-07.30 WIB atau waktu biasa hari yang tersisa untuk bekerja.

Satu jam kemudian, rekaman itu menghubungi Siswanto lagi dengan tujuan yang sama. Siswanto belum memeriksa ruangan karena kenalan yang tidak aktif.

“Jadi pada 07.30 WIB, Siswanto memeriksa ruangan dan diketahui telah meninggal di asrama,” kata DWI.

Selama konferensi pers ini, keluarga melalui penasihat hukum meminta markas polisi nasional untuk mengambil alih penyelidikan misterius kematian Daru yang dijalankan oleh polisi metropolitan Jakarta. Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari polisi.

Dalam hal ini, mereka juga meminta proses rekonstruksi dan otopsi untuk diulang. Karena berbagai alasan yang dianggap logis, keluarga tidak dapat menerima hasil penyelidikan polisi bahwa tidak ada unsur kriminal dalam acara tersebut.

“Keluarga masih mempertanyakan pernyataan atau pembebasan polisi metropolitan Jakarta karena kematian almarhum yang mengatakan tidak ada orang lain, dan tidak ada kejahatan.

Sebagai informasi, Daru adalah kementerian luar negeri muda yang ditemukan dalam isolasi atau pita kuning di sebuah rumah asrama di Jalan Gondangdia Small, Menteng, Central Jakarta pada hari Selasa (8/7).

Polisi pada akhir Juli 2025 kemudian memastikan bahwa tidak ada unsur kriminal dalam kasus kematian Daru.

Komisaris Senior Polisi Pahlawan Jakarta Satya Triputra mengatakan berdasarkan serangkaian investigasi.

Pahlawan itu mengatakan kesimpulan itu juga didukung oleh hasil kancah kriminal (TKP) dan bukti yang disita oleh polisi.

Meskipun tidak ada unsur kriminal, pahlawan mengatakan partainya tidak harus menghentikan atau menutup kasus ini. Dia mengatakan partainya membuka pintu jika ada orang lain yang memberikan masukan.

Berdasarkan keputusan Direktorat Polisi Metro Jaya Investigasi penyelidikan kriminal, polisi memastikan bahwa kematian kematian pembunuhan atau kejahatan. Namun, karena kematian dan tidak ada kejahatan.

Ini didasarkan pada hasil otopsi forensik dan beberapa ujian, seperti histopatologi terhadap toksikologi. Termasuk, pemeriksaan psikologis forensik.

(kum/mik)


Exit mobile version