Jakarta, Pahami.id –
Istana Malacanang menyangkal kekacauan di dalam tubuh militer Filipina Di tengah gelombang demonstrasi anti -korupsi yang meluas di berbagai wilayah. Demonstrasi dipicu oleh tuduhan penyalahgunaan dalam miliaran proyek pengendalian banjir.
Juru bicara Palace Claire Castro menekankan bahwa Presiden Ferdinand R. Marcos Jr terus mempercayai kesetiaan militer kepada Konstitusi.
“Kami tidak melihat hal seperti itu. Presiden percaya pada seragam kami, kepada pejabat militer kami,” kata Castro dalam sebuah wawancara televisi pada hari Minggu (9/21), mengutip Inquirer.net.
Dia menambahkan bahwa demonstrasi itu juga tidak ditujukan kepada Marcos secara langsung.
“Presiden tahu bahwa orang-orang itu bukan anti-Marcos, tetapi anti-korupsi,” katanya.
Gelombang aksi ini terjadi di beberapa lokasi, termasuk Kuil Power Power EDSA dan Rizal Park, Manila. Kelompok yang dipimpin oleh pensiunan perwira militer juga mengadakan tindakan di depan markas besar Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) di Kota Quezon, memprotes apa yang mereka sebut “korupsi sistemik” dalam pemerintahan.
Marcos sebelumnya telah menyebutkan masalah dalam pidato nasional Juli lalu, memerintahkan penyelidikan komprehensif terhadap proyek fiksi dan distribusi dana bermasalah. Dia juga membentuk lembaga independen untuk mengikuti kasus ini.
Untuk memastikan situasinya masih terkendali, Marcos membatalkan kunjungannya ke New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB. Dia memilih secara langsung memantau pengembangan demonstrasi dan kondisi keamanan domestik.
Castro menegaskan bahwa Presiden melihat demonstrasi sebagai bentuk kebebasan berbicara yang sah, asalkan tetap aman dan sesuai dengan hukum.
(TIS/TIS)