Site icon Pahami

Berita Istana Akui Marak Keracunan MBG Gegara SPPG Bandel soal Prosedur

Berita Istana Akui Marak Keracunan MBG Gegara SPPG Bandel soal Prosedur


Jakarta, Pahami.id

Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Prasetyo Hadi Mengakui sebagian besar kasus keracunan dalam program nutrisi gratis (MBG) Karena unit Layanan Nutrisi tidak melakukan prosedur yang relevan.

“Karena data juga mengatakan bahwa di tempat -tempat yang terjadi dalam masalah, hampir semuanya karena mereka tidak melakukan prosedur yang tepat,” kata PRAS di Monas, Jakarta, Minggu (5/10).


PRAS mengatakan kekurangan akan diperbaiki oleh pemerintah.

Dia mengatakan di masa depan pemerintah akan terus mengharapkan celah yang bisa menjadi masalah dalam implementasi MBG.

“Sebagai bentuk evaluasi dan peningkatan di masa depan,” katanya.

Kasus keracunan setelah makan menu program makan nutrisi gratis berada di puncak.

Kepala Badan Nutrisi Nasional Dadan Hindayana mengatakan ada 6.517 korban keracunan sejak diluncurkan pada Januari 2025.

Dia mengatakan bahwa selama pertemuan kerja dengan Komisi Perwakilan IX di Kompleks Parlemen, Jakarta pada hari Rabu (1/10).

Dia mengatakan kasus yang paling beracun terjadi di Jawa dengan total 45 kasus.

“Distribusi kasus gangguan pencernaan atau kasus di SPPG dapat dilihat dari 6 Januari hingga 31 Juli, ada sekitar 24 kasus insiden. Meskipun dari 1 Agustus hingga tadi malam ada 51 kasus,” kata Dadan.

Dia menjelaskan bahwa dari 75 kasus keracunan para korban mencapai 6.517 orang yang tersebar di setiap wilayah.

Rinciannya adalah 1.307 korban di Wilayah I atau Pulau Sumatra. Kemudian 4.207 korban untuk memantau Area II atau Java dan 1.003 korban untuk memantau Area III atau Indonesia Timur.

(MNF/RDS)



Exit mobile version