Jakarta, Pahami.id —
Israel menyerang lagi Semenanjung Gaza dan kota Rafah di perbatasan Mesir pada Jumat (9/2). Dalam serangan ini sedikitnya 9 orang tewas termasuk anak-anak dan wanita.
Meluncurkan Pos Pagi Tiongkok SelatanSerangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mengkritik perilaku Israel di Jalur Gaza yang “berlebihan”.
Kali ini serangan Israel menimpa warga di Rafah dan sebuah taman kanak-kanak yang dijadikan kamp pengungsi. Korban tewas dan luka dibawa ke rumah sakit terdekat.
Israel baru-baru ini melancarkan serangan udara rutin terhadap kamp-kamp pengungsi di Rafah. Israel mengklaim daerah itu adalah rumah bagi Hamas.
Mereka menganggap Hamas bertanggung jawab atas jatuhnya korban sipil karena beroperasi dari wilayah sipil.
Pasukan darat Israel masih terkonsentrasi di kota Khan Younis, sebelah utara Rafah. Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berulang kali memperingatkan bahwa Rafah akan menjadi target berikutnya.
Hal ini langsung menimbulkan kepanikan di antara ratusan ribu pengungsi.
Di sisi lain, pernyataan Netanyahu juga membuat Mesir khawatir. Negeri Piramida mengatakan setiap operasi darat di wilayah Rafah atau pergerakan massal melintasi perbatasan akan merusak perjanjian perdamaian 40 tahun dengan Israel.
Selain itu, perbatasan Gaza-Mesir yang sebagian besar tertutup juga menjadi pintu masuk utama bantuan kemanusiaan.
Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan jumlah korban jiwa warga Palestina akibat perang telah melampaui 27.840 orang. Tak hanya itu, seperempat warga Gaza juga menderita kelaparan.
Sebelumnya, Biden menyebut respons tentara Israel di Gaza berlebihan. Dia mengatakan dia mencari solusi yang berkelanjutan untuk membantu warga sipil Palestina yang sakit.
“Saya berpandangan bahwa tindakan respons di Jalur Gaza berlebihan,” kata Biden seperti dikutip Reuters.
Biden mengatakan dia mendorong kesepakatan mengenai normalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel, meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina, dan menghentikan perang untuk memungkinkan pembebasan sandera Israel di Gaza.
“Saya sekarang bekerja keras untuk mencapai gencatan senjata. Ada banyak orang tidak bersalah yang kelaparan, banyak orang tidak bersalah yang berada dalam kesusahan dan sekarat. Hal ini harus dihentikan,” tambahnya.
Ini adalah salah satu kritik publik Biden yang paling tajam terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Bahkan pada awal invasi Israel ke Palestina, Biden mendapat banyak kritik keras karena menyebut kematian warga Palestina yang tidak bersalah sebagai harga perang.
(mrh/arh)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);