Site icon Pahami

Berita Israel Tangkap Imam Masjid Al-Aqsa karena Ceramah Ajak Doakan Haniyeh


Jakarta, Pahami.id

POLISI Israel pada Jumat (2/8) menangkap Imam Besar kompleks Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri, atas komentar yang disampaikannya saat khutbah Jumat berduka atas meninggalnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Ekrima Sabri adalah Imam Masjid Al-Aqsa yang dihormati di Kota Tua Yerusalem. Penangkapan Imam Besar Masjid Al-Aqsa oleh polisi Israel semakin memanaskan situasi di Timur Tengah pasca pembunuhan Haniyeh.

Polisi mengatakan mereka membawa Syekh Ekrima Sabri untuk diinterogasi setelah pidatonya saat salat Jumat menyebutkan nama Haniyeh, menyesali kematiannya, dan meminta “Tuhan Yang Maha Kuasa mengasihani Haniyeh dan memberinya tempat di tamannya yang luas.”


Haniyeh tewas di Teheran, Iran, Rabu (31/7) dalam serangan yang banyak dituding dilakukan oleh Israel.

Sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, Polisi Israel mengatakan mereka sekarang sedang menyelidiki Ekrima Sabri atas tuduhan penghasutan. Mereka mengatakan negara sebelumnya telah mengajukan tuntutan terhadap Sabri dengan tuduhan yang sama, satu dari 140 tuduhan penghasutan di wilayah Yerusalem, termasuk beberapa imam lainnya.

Sepanjang perangnya dengan Hamas, Israel telah menekan kebebasan berekspresi warga Palestina, menangkap mereka hanya karena pidato mereka yang dianggap provokatif oleh otoritas Israel.

Ekrima Sabri, 85, mantan mufti agung Yerusalem dan ketua Dewan Tertinggi Islam saat ini, dalam khotbah di sebuah masjid di Yerusalem Timur menyebut Haniyeh sebagai “martir.” Sabri sendiri didampingi Hamza Qatina sebagai pengacaranya untuk menghadapi tuntutan polisi Israel.

“(Sabri) saat ini berada di Al-Maskobiya (wilayah kepolisian) untuk pemeriksaan atas dugaan menghasut kekerasan, karena dia berduka atas Ismail Haniyeh saat khutbah Jumat dan menggambarkannya sebagai seorang syahid,” kata pengacara itu seperti dikutip. Al Jazeera.

Polisi Israel, tanpa menyebut nama Sabri, mengatakan mereka telah membuka penyelidikan terhadap seorang imam yang diduga melontarkan pernyataan yang menghasut dan menganjurkan terorisme dalam khotbah yang disampaikan pada Jumat (2/8).

(Wow)



Exit mobile version