Jakarta, Pahami.id –
Jumlah ilmuwan nuklir Ian Yang terbunuh diserang Israel meningkat menjadi 6 orang.
Tasnim Media melaporkan enam ilmuwan, Abdolhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Amirhossein Feqhi, MotoLeblizadeh, Mohammad Mehdi Tehranchi, dan Fereydoun Abbasi.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa dua ilmuwan nuklir Iran tewas dalam serangan Israel pada hari Jumat (6/13). Mereka adalah Fereydoun Abbasi-Davani dan Mohammad Mehdi Tehranchi.
Abbasid adalah salah satu ilmuwan nuklir top di Iran. Dia menjabat sebagai kepala Organisasi Energi Atom Iran dari 2011 hingga 2013.
Tidak hanya itu, Abbasi adalah seorang politisi yang juga bertugas di parlemen Iran. Abbasi juga telah menjadi anggota Revolusi Iran (IRGC) sejak 1979.
Meluncurkan berbagai sumber, abbasi sering dikaitkan dengan program senjata nuklir Iran. Mengacu pada laporan Institute for International Science and Security (ISIS), Abbasi adalah ilmuwan utama dalam program senjata rahasia Iran yang dipimpin oleh Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi, pendukung kuat program senjata nuklir Iran.
Benar -benar dirujuk secara langsung untuk mengawasi pekerjaan untuk menghitung kekuatan ledakan senjata nuklir dan pekerjaan yang terkait dengan sumber neutron yang tinggi.
Sementara itu, Tehranchi adalah fisikawan teori Iran. Dia juga memegang seorang profesor di Laser Research Institute dan Plasma dan Departemen Universitas Shahid Beheshti.
Dia juga anggota Dewan Pengawas dan Presiden Universitas Islam Azad. Tehranchi telah menjabat sebagai Kanselir Cabang Universitas Islam Teheran Azad, Universitas Islam Azad, dan Universitas Beheshti Shahid.
Israel menyerang beberapa wilayah Iran hari ini pada hari Jumat. Mereka menargetkan fasilitas nuklir, program senjata nuklir, program senjata rudal balistik, kepada para ilmuwan nuklir Iran. ‘
Fasilitas nuklir utama Iran di Natanz juga diserang berulang kali. Dari video yang beredar, tampaknya asap hitam naik dari daerah tersebut.
Dampak serangan Israel terhadap Iran, kepala IRGC Hossein Salami terhadap Kepala Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri terbunuh.
(BLQ/BAC)