Jakarta, Pahami.id –
Israel bersikeras memperluas pekerjaan ilegal di Bank Barat Palestina Ketika PM Benjamin Netanyahu menggemakan propaganda tentang pengembangan ‘Raya Israel’ yang mengundang kritik dunia.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menekankan bahwa partainya akan terus memperluas pekerjaannya untuk memenuhi “realitas Yahudi” di tanah Palestina.
“Ini pasti akan mengubur gagasan untuk membentuk negara Palestina karena tidak ada yang bisa diakui, tidak ada yang bisa diakui,” kata Smotrich dalam acara pembukaan seperti bergabung Al Jazeera pada hari Jumat (8/15).
Menteri Hak dan Konservatif Ultra-Konservatif yang ekstrem mengatakan dia telah menyetujui rencana pembangunan sekitar 3.401 perumahan yang akan menghubungkan wilayah Israel yang diduduki di Yerusalem Timur dan Provinsi Adumim Maale.
Perkembangan ilegal di mata hukum internasional akan membagi Tepi Barat menjadi dua bagian. Karena, pengembangan tepat di tengah Tepi Barat.
“Siapa pun di dunia ini berusaha untuk mengenal negara Palestina akan mendapatkan jawaban atas kenyataan di lapangan, bukan dengan keputusan politik, pernyataan, tetapi dengan fakta,” kata Smotrich.
Pengembangan pendudukan ilegal yang akan membagi Tepi Barat menjadi dua telah menjadi rencana lama Israel. Pada waktu itu, Netanyahu, yang masih Menteri Keuangan Israel, juga menggambar rencana yang sama.
Namun, berkat tekanan internasional, rencananya ditunda.
Israel melanjutkan rencana ilegalnya karena semakin banyak negara yang berencana untuk mengakui Palestina sebagai negara independen.
Amerika Serikat dan negara -negara Israel seperti Inggris, Kanada, Prancis, ke Australia dan bahkan berencana untuk membuka pengakuan mereka terhadap negara -negara Palestina selama pertemuan Majelis Umum PBB (PBB) pada bulan September.
Baru -baru ini, Netanyahu juga mengulangi propaganda ‘Israel Raya’ atau ‘Greater Israel’, sebuah rencana untuk memperluas wilayah Israel untuk merebut lima daerah tetangga.
(RDS)