Jakarta, Pahami.id —
Israel melancarkan serangan pertama terhadap pasukan baru Suriah yang menggulingkan rezim Bashar Al Assad. Serangan itu menewaskan tiga orang.
Kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Shalam (HTS) mengambil alih pemerintahan setelah menggulingkan Assad.
Serangan udara Israel menghantam sasaran militer milik pemerintahan baru Suriah yang dipimpin oleh kelompok pemberontak Assad, pada Rabu waktu setempat dan menewaskan 3 orang.
“Sebuah pesawat tak berawak Israel melancarkan serangan yang menargetkan konvoi militer… menewaskan dua anggota Departemen Operasi Militer dan seorang warga sipil, di provinsi Quneitra di Suriah selatan,” kata kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman seperti dikutip. AFP.
Dia mengatakan seorang pejabat lokal dari daerah Ghadir al-Bustan termasuk di antara tiga orang yang tewas dalam serangan itu.
“Ini adalah serangan Israel pertama yang menargetkan pasukan keamanan otoritas baru,” tambahnya.
Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap sasaran militer Suriah, yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak pasukan pimpinan Islam menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024. Serangan tersebut telah menghancurkan sebagian besar senjata tentara Suriah.
Pada hari yang sama ketika Assad digulingkan, Israel juga mengumumkan bahwa pasukannya telah melewati garis gencatan senjata.
Negara Zionis juga mengumumkan pihaknya menduduki zona penyangga yang dikuasai PBB, yang memisahkan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan yang strategis sejak tahun 1974.
Israel merebut sebagian besar Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada perang tahun 1967, kemudian mencaplok wilayah tersebut dalam sebuah tindakan yang sebagian besar tidak diakui oleh komunitas internasional.
(pta/pta)