Jakarta, Pahami.id –
Israel Menunjukkan rudal antidot laser ke drone, balok besi, yang siap untuk digunakan militer akhir tahun ini.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan senjata itu dikembangkan dengan sistem dasar dan Rafael selama bertahun -tahun. Balok besi akan melengkapi sistem anti -lahan David.
“Setelah kinerja Iron Beam telah terbukti, kami telah mengembangkan kemampuan sistem pertahanan udara melalui penggunaan sistem senjata laser yang panjang,” sebuah pernyataan oleh Kementerian Pertahanan Israel pada hari Rabu (17/9) yang dikutip mengatakan mengatakan mengatakan Reuters.
Selain itu, Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa sistem pertama akan dikonfigurasi ke militer akhir tahun ini. Kemudian untuk sistem laser jarak pendek dan daya yang lebih rendah telah mulai digunakan.
Iron balok adalah sistem pertahanan udara laser berbasis laser yang dirancang untuk melawan ancaman udara, termasuk roket, mortir, dan UAV.
“Ini adalah pertama kalinya di dunia sistem interupsi laser yang bertenaga tinggi untuk mencapai operasi penuh,” kata direktur pertahanan pertahanan pertahanan Amir Baram.
Kepala pertahanan lanjutan Rafael, Yuval Steinitz, mengatakan balok besi akan mengubah medan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu, kepala eksekutif sistem elbit Bezhalel Machlis mengatakan senjata itu adalah laser yang dapat mengubah pembelaan sistem udara.
“Laser memiliki potensi untuk membawa perubahan strategis dalam kemampuan pertahanan udara.” kata Machlis.
Pengembangan senjata Israel muncul ketika tentara Zionis meluncurkan invasi tanah Gaza.
Invasi juga terjadi di tengah invasi kejam Israel ke Palestina. Sejak Oktober 2023, mereka telah menjaga orang dan benda publik.
Sebagai hasil dari intrusi, lebih dari 65.000 orang di Palestina meninggal, ratusan ribu rumah dan fasilitas sipil dihancurkan, sehingga jutaan orang harus menjadi pengungsi.
(Yesus/BAC)