Jakarta, Pahami.id —
Kabinet keselamatan Israel telah mulai mendiskusikan usulan perjanjian gencatan senjata dalam perangnya dengan Hizbullah di dalam Libanonseorang pejabat Israel mengonfirmasi kepada AFP pada Selasa (26/11).
Pertemuan itu berlangsung di Tel Aviv, kata seorang pejabat di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Israel sebelumnya menyatakan akan menyetujui gencatan senjata di Lebanon.
Juru bicara pemerintah Israel mengatakan Benjamin Netanyahu menyetujui rencana tersebut setelah berdiskusi dengan sejumlah pejabat pada Minggu (25/11) waktu setempat.
Ia juga menambahkan, pemerintah Israel akan melakukan pemungutan suara mengenai resolusi gencatan senjata di Lebanon pada Selasa (27/11) dan berharap resolusi tersebut dapat segera disahkan.
Hal serupa juga diungkapkan pejabat Lebanon yang tidak disebutkan namanya pada Senin sore (26/11).
Ia mengatakan Israel akan segera menyetujui gencatan senjata dengan Lebanon. Ia bahkan mengklaim resolusi tersebut akan berlaku dalam waktu “24 jam”.
Di hari yang sama, tentara Israel mengaku telah melancarkan serangkaian serangan terhadap 20 “sasaran teroris” atau Hizbullah di Beirut. Serangan itu terjadi setelah warga di pinggiran selatan diperingatkan untuk mengungsi.
Serangan itu terjadi tepat sebelum kabinet keamanan Israel dijadwalkan bertemu untuk memutuskan kesepakatan gencatan senjata di Lebanon.
Tentara “melakukan serangan terhadap sasaran teroris Hizbullah di wilayah Beirut”, katanya dalam sebuah pernyataan, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasinya.
“Serangan ini mencakup 13 sasaran teroris di wilayah Dahieh, benteng utama Hizbullah di Beirut. Di antara sasaran yang diserang adalah pusat unit pertahanan udara Hizbullah, pusat intelijen, pusat komando, fasilitas penyimpanan senjata,” pernyataan mereka seperti dilansir AFP.
“Tujuh target lainnya yang diserang adalah komponen sistem keuangan Hizbullah.”
Secara terpisah, anggota parlemen Hizbullah Amin Sherri mengatakan Israel ingin membalas dendam kepada rakyat Lebanon, terutama pendukung kelompok tersebut, sebelum kemungkinan gencatan senjata.
“Musuh Israel… ingin membalas dendam pada pendukung oposisi dan seluruh rakyat Lebanon,” kata Sherri kepada wartawan di lokasi serangan mematikan Israel di ibu kota Lebanon di tengah serangan terhadap kubu kelompok tersebut di Beirut selatan.
(AFP/Kris)