Jakarta, Pahami.id –
Komite Kabinet Parlemen Israel Verifikasi undang -undang untuk mengubah nama wilayah di PalestinaTepi Barat, Judea dan Samaria.
Mereka menyetujui tagihan pada hari Minggu (9/2). Anggota Parlemen Israel Simcha Rothman mengatakan penggunaan nama itu adalah untuk menyatukan penggunaan Yudea dan Samaria dalam teks Israel.
“Mengganti istilah Tepi Barat dengan Yudea dan Samaria akan mencerminkan pengakuan hak -hak sejarah Yahudi di tanah dan penyimpangan sejarah yang benar,” kata Rothman, yang dikutip oleh situs web Israel, Matzav.
Dia kemudian berkata, “Kita harus menghindari penggunaan bahasa yang melayani musuh dan mendukung narasi yang salah. Oleh karena itu, pentingnya perubahan ini sangat besar.”
Rothman juga berterima kasih kepada anggota Kongres AS Claudia Tenney dan Senator Tom Cotton atas upaya mereka untuk mempromosikan sejarah Paman Sam versi Israel.
Claudia dan Cotton menuntut agar departemen pemerintah menyebut Tepi Barat sebagai Yudea dan Samaria dalam dokumen resmi. Menurut mereka, Tepi Barat adalah konsep yang secara geografis menyesatkan dan tidak logis.
“AS harus berhenti menggunakan wilayah politik,” kata Cotton, mengutip Monitor Timur Tengah (Memo).
Menurut ketentuan kedua negara, Tepi Barat, yang ditempati oleh Israel, adalah bagian dari Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota.
Menanggapi langkah -langkah Israel, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk dan menyerukan tindakan sebagai “berbahaya”.
“Ini adalah awal dari penyelesaian Tepi Barat dan penerapan hukum Israel di wilayah tersebut melalui tim pendudukan,” sebuah pernyataan dari Kementerian Palestina, yang dikutip seperti yang dikutip seperti Al Jazeera.
Israel menduduki Tepi Barat setelah perang 1967.
(ISA/RDS)