Site icon Pahami

Berita Israel Marah, Cabut Status Diplomatik Utusan Norwegia untuk Palestina


Jakarta, Pahami.id

Israel mencabut status diplomatik beberapa utusan diplomatik Norwegia untuk Otoritas Palestina karena dia dianggap anti-Tel Aviv saat invasi Jalur Gaza.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, memerintahkan penghentian semua perwakilan kedutaan Norwegia di Israel melawan Otoritas Palestina. Sejauh ini, kedutaan Norwegia di Israel juga memiliki kewenangan terbatas untuk berhubungan dengan Otoritas Palestina.


“Ada harga yang harus dibayar atas perilaku anti-Israel,” tambah Katz dalam pernyataannya pada Kamis (8/8) seperti dikutip AFP.

Langkah ini dilakukan tak lama setelah Norwegia mendeklarasikan pengakuan resminya terhadap negara Palestina.

Norwegia juga secara terbuka mendukung penanganan kasus dugaan kejahatan perang di Jalur Gaza yang menyeret beberapa pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Menanggapi tindakan Israel, Norwegia menuduh pemerintah sayap kanan Netanyahu mengambil tindakan “ekstrim”.

Oslo bahkan memperingatkan tindakan Tel Aviv yang merusak hubungan bilateral kedua negara.

“Ini adalah langkah ekstrem yang pertama dan terpenting mempengaruhi kemampuan kami membantu rakyat Palestina,” kata Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide dalam sebuah pernyataan.

“Keputusan hari ini akan mempengaruhi hubungan kami dengan pemerintahan Netanyahu,” tambahnya.

Barth Eide juga memanggil otoritas Israel di Oslo, Yana Kotlyar-Gal, untuk mendengarkan keberatan resmi Norwegia atas pembatalan status diplomatik beberapa diplomatnya.

“Beberapa waktu lalu, saya menelepon perwakilan Israel di Norwegia ke Kementerian Luar Negeri untuk memprotes keputusan ini,” kata Barth Eide lagi.

Palestina juga mengecam tindakan Israel yang dianggap menggunakan “dalih tak berdasar” untuk menekan negara-negara yang berusaha menghentikan “pelanggaran terhadap rakyat kami.”

“Kami menyampaikan kecaman dan penolakan keras kami terhadap keputusan otoritas pendudukan (Israel) yang membatasi pekerjaan diplomat Norwegia yang beroperasi di Negara Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.

Tindakan Israel bahkan mendapat kecaman keras dari sekutu terdekatnya seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Sebelum Norwegia, Spanyol sudah lebih dulu mengalami kejadian serupa. Israel memerintahkan konsulat Spanyol di Yerusalem untuk menghentikan layanan konsuler bagi warga Palestina di Tepi Barat.

Langkah ini dilakukan Israel tak lama setelah Spanyol juga mendeklarasikan pengakuan resmi negara Palestina.

(rds/rds)


Exit mobile version