Jakarta, Pahami.id –
Militer Israel telah membunuh 70 orang, termasuk 10 anak, di Bank Barat Palestina sejak awal 2025.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa serangan besar -serangan Israel menewaskan 39 orang di Jenin, 15 di Tubas, enam di Nablus, lima di Tulkarem, tiga di Hebron, dua di Betlehem, dan satu di Yerusalem Timur.
Pasukan Israel telah melancarkan serangan besar yang disebut “dinding besi” di wilayah tersebut sejak bulan lalu, tak lama setelah gencatan senjata di Gaza. Operasi militer difokuskan terutama pada kelompok bersenjata dari wilayah Jenin.
Selain 10 anak yang terbunuh, pasukan Israel juga membunuh seorang wanita dan dua warga Palestina.
Pada hari Senin (3/1), pihak berwenang Palestina mengutuk serangan Israel dan menekankan bahwa ia tidak akan menerima rencana perumahan atau “tanah air alternatif”.
“Raja pendudukan (Israel) memperluas perang mereka terhadap Palestina di Tepi Barat, untuk mengimplementasikan rencana mereka yang bertujuan mengganti rakyat dan melaksanakan pembersihan etnis,” kata juru bicara otoritas Palestina Nabil Abi Rudineh, kata Al Jazeera.
Dia mengatakan operasi Israel telah meninggalkan ratusan yang terluka dan/atau ditahan, di samping penghancuran semua blok pemukiman di kamp -kamp pengungsi Jenin dan Tulkarem, menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur.
Pekan lalu, tentara Israel menghancurkan 23 bangunan di kamp pengungsi Jenin, memaksa 15 ribu warga Palestina untuk pindah dari kamp. Selama serangan di kamp Tulkarem, 75 persen warga Palestina pindah.
“Sejak gencatan senjata telah diimplementasikan di Gaza, telah terjadi peningkatan kekerasan ekstrem di seluruh Tepi Barat, terutama di Jenin, Tulkarem, dan Tubas. Ini tidak dapat diterima,” kata organisasi salib -pesanan.
Serangan Israel di Tepi Barat juga tidak menunjukkan tanda -tanda melambat. Awal pekan ini, Angkatan Darat Zionis bahkan mengangkut staf baju besi yang parah, yang menunjukkan kemungkinan meningkatnya serangan di wilayah tersebut.
(DNA/BAC)