Jakarta, Pahami.id —
Pusat darurat Israel menyatakan, roket dari Lebanon menghantam lapangan sepak bola di desa Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan, Sabtu (27/3).
Dalam kejadian itu, seperti dikutip dari Reuters, ada sembilan orang tewas. Salah satu korbannya adalah seorang anak kecil.
Tengah keadaan darurat Israel mengatakan para korban berusia 10-20 tahun. Tentara Israel juga disebut membantu mengevakuasi korban.
Sementara itu, kelompok Hizbullah di Lebanon membantah bahwa roket yang menghantam Dataran Tinggi Golan adalah milik mereka. kata pejabat senior Hizbullah, Mohammad Afif Reuters, mereka tidak bertanggung jawab atas roket yang menghantam wilayah Golan yang dikuasai Israel.
Sebaliknya, di hari yang sama, pasukan militer Israel memaksa warga Palestina meninggalkan wilayah selatan Khan Younis di Jalur Gaza karena ingin menyerbu wilayah tersebut.
Kabar tersebut dibenarkan oleh tentara Israel melalui pernyataan resmi seperti diberitakan AFP pada Sabtu (27/7).
Mereka memaksa masyarakat Gaza pindah ke zona kemanusiaan di al-Mawasi. Tentara Israel juga mengklaim telah mengumumkan seruan tersebut melalui beberapa saluran, mengklaim dapat mengurangi bahaya bagi warga sipil.
Hingga akhir Juli, genosida Israel saja telah menewaskan lebih dari 39 ribu warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Seruan ini merupakan lanjutan gerakan Israel yang kembali melakukan perlawanan terhadap pejuang Palestina di Khan Younis pada Jumat (26/7). Serangan itu menghancurkan terowongan dan infrastruktur lainnya.
Sementara itu, tercatat lebih dari 182 ribu warga Gaza mengungsi selama empat hari akibat pertempuran sengit di Khan Younis yang terjadi pekan ini di wilayah tengah dan timur.
Sekarang di selatan Khan Younis adalah wilayah berikutnya yang dievakuasi.
Tentara Israel juga mengklaim bahwa pasukannya telah melenyapkan sekitar 100 tersangka teroris di wilayah tersebut.
Para saksi mata mengatakan pertempuran sengit berlanjut di sekitar timur Khan Younis pada hari Jumat. Rumah Sakit Nasser mengatakan 26 jenazah telah dibawa ke fasilitas medis.
Sebelumnya, sekitar 400 ribu warga Palestina mengungsi di kota tersebut setelah pasukan Zionis menyerang sebelah barat al-Mawasi pekan lalu, menewaskan sedikitnya 900 orang.
Berdasarkan catatan PBB, sebagian besar warga Gaza telah mengungsi setidaknya satu kali akibat pertempuran tersebut.
(Reuters/anak)