Site icon Pahami

Berita Israel Klaim Banjiri Terowongan Hamas Pakai Air Laut, Apa Dampaknya?

Jakarta, Pahami.id

tentara Israel mulai memompa air laut ke dalam terowongan Hamas di Gaza untuk menghancurkan kanal di tengah invasi mereka.

Baru-baru ini, tentara Israel mengaku berhasil menguji terowongan banjir dengan air laut. Namun, belum ada rincian mengenai persidangan tersebut.


Lantas, apa dampaknya jika Israel benar-benar membanjiri terowongan Gaza dengan air laut?

Para peneliti di bidang air, diplomasi dan konflik mengatakan banjir akan berdampak buruk terhadap ekologi, termasuk mencemari pasokan air di Gaza yang sudah hancur dan rusak.

Israel belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai rencana tersebut, sehingga durasi dan intensitas tindakan yang diusulkan tidak diketahui.

Perusakan lingkungan

Peneliti yang fokus pada interaksi konflik dan pengelolaan air dari University of Twente di Belanda, Juliane Schillinger, menilai dampaknya masih ada meski cakupan kerusakan secara keseluruhan tidak dapat diprediksi.

“Kami memperkirakan setidaknya sebagian air laut akan meresap ke dalam tanah dari terowongan, terutama di area di mana terowongan tersebut sebelumnya telah rusak,” kata Schillinger. Mata Timur TengahKamis (14/12).

Kata dia, rembesan tersebut akan menyebabkan pencemaran lokal tanah dan air bawah tanah dengan air laut.

Schillinger juga menegaskan, permasalahan ini tidak hanya terjadi pada air yang memiliki kandungan garam tinggi.

“Air di sepanjang pantai Mediterania juga tercemar oleh air limbah yang tidak diolah, yang terus dibuang ke Mediterania dari sistem pembuangan limbah yang tidak berfungsi di Gaza,” katanya.

Akuifer pesisir Gaza, satu-satunya sumber air, tercemar akibat pemompaan berlebihan dan pembuangan limbah. Air tersebut terkadang disuplai ke warga Palestina melalui pompa yang dikendalikan oleh Israel.

Pada hari-hari awal invasi, Israel mematikan pompa air selama beberapa hari. Sementara itu, 96 persen air rumah tangga di Gaza terkontaminasi.

Situasi ini membuat sebagian besar warga Gaza bergantung pada tanker air swasta yang tidak memiliki izin dan pabrik desalinasi yang tidak layak konsumsi.

Bersambung di halaman berikutnya…


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version