Jakarta, Pahami.id —
Menyerang Israel di provinsi barat Khan Younis Gaza semakin kejam. Israel disebut telah menyerbu satu rumah sakit dan mengepung rumah sakit lainnya, sehingga menyulitkan warga sipil mendapatkan perawatan medis.
Untuk pertama kalinya, pasukan Israel maju ke distrik al-Mawasi dekat pantai Mediterania di sebelah barat Khan Younis, yang merupakan kota utama di Gaza selatan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al Qidra mengatakan pasukan Zionis menyerbu rumah sakit Al-Khair dan menangkap staf medis.
Qidra mengatakan 50 orang tewas semalam di Khan Younis, sementara pengepungan terhadap fasilitas medis menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka karena keterlambatan menerima perawatan.
“Pasukan Israel mencegah kendaraan ambulans bergerak untuk mengambil jenazah para syuhada dan korban luka di provinsi barat Khan Younis,” kata Qidra, seperti dilansir Reuters.
Bulan Sabit Merah Palestina juga mengatakan tank Israel telah mengepung rumah sakit al-Amal di Khan Younis.
“Kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi di sekitar rumah sakit kami,” kata juru bicara Bulan Sabit Merah Tommaso Della Longa.
Israel mengklaim bahwa pasukan Hamas beroperasi di dalam dan sekitar rumah sakit. Namun tuduhan tersebut dibantah oleh Hamas dan tenaga medis.
Israel mengatakan kini memasuki “fase ketiga perang”, mengepung sudut terakhir Jalur Gaza. Selama tiga bulan invasi Israel, lebih dari 25 ribu orang tewas di Gaza.
Sekitar 2,3 juta pengungsi Gaza kini tinggal di Rafah di selatan Khan Younis dan Deir al-Balah di utara. Mereka terpaksa hidup berkerumun di gedung-gedung publik dan tenda-tenda yang hanya terbuat dari lembaran plastik dan diikatkan pada rangka kayu.
“Ini ketujuh kalinya saya menjadi pengungsi,” kata Gazan Mariam Abu-Haleeb sambil menangis di kamp pengungsi.
Selama lebih dari 10 hari Gaza tidak memiliki layanan komunikasi atau internet, sehingga menghambat pengiriman ambulans ke daerah-daerah yang menjadi sasaran Israel.
Di Rumah Sakit Nasser, satu-satunya rumah sakit utama yang masih dapat diakses di Khan Younis dan yang terbesar yang masih berfungsi di Gaza, video menunjukkan bangsal trauma dipenuhi orang-orang terluka yang dirawat di lantai yang berlumuran darah.
Israel menyatakan ingin menghancurkan Hamas. Namun, para ahli mengatakan hal ini tidak mungkin terjadi, mengingat struktur kelompok Hamas yang tersebar luas di Gaza, dan telah dikuasai sejak tahun 2007.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menolak persyaratan Hamas terkait pembebasan lebih dari 100 sandera Israel di Gaza.
Hamas mengajukan dua syarat kepada Israel sebagai imbalan atas pembebasan sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut.
Syarat yang diusulkan Hamas adalah penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan pengakuan kembali Hamas sebagai penguasa wilayah tersebut.
Netanyahu kemudian menyatakan bahwa memenuhi dua syarat Hamas sama saja dengan meninggalkan upaya sia-sia tentara Israel dalam melakukan operasi militer.
(Dna)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);