Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan garis militer Israel Rumah Sakit Indonesia di dalam Strip Gaza Palestina dan lingkungannya secara intensif pada hari Minggu (5/18).
Pengepungan terbaru telah membuat salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza Utara -sebenarnya lumpuh dan tidak dapat beroperasi di tengah serangan Israel dalam 24 jam terakhir.
Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa semua rumah sakit umum di Gaza Utara tidak lagi berfungsi, terutama setelah Rumah Sakit Beit Hanoon dan Rumah Sakit Kamal Adwan terus dihancurkan dari Israel baru -baru ini.
Al Jazeera Melaporkan pasukan Israel tidak hanya menggunakan artileri berat dan senjata mesin kaliber besar di Rumah Sakit Indonesia, tetapi juga memindahkan drone quadcopter.
Quadcopter atau “predator udara” ini di sekitar area rumah sakit, menyebarkan kekhawatiran di antara staf medis dan pasien yang terluka.
“Apa yang terjadi sekarang adalah airbag di rumah sakit, tidak ada yang bisa masuk, tidak ada cedera yang akan dibawa ke sana. Bersama.
Menurut Direktur Rumah Sakit Indonesia Marwan Al Sultan, Israel segera menembak siapa pun yang bergerak tanpa bulu.
Bahkan unit perawatan intensif (ICU) telah ditembak. Dia menyebut situasi ini sebagai “bencana kemanusiaan”.
Dia menekankan bahwa rumah sakit tidak dapat lagi menyediakan layanan medis, dan mendesak organisasi internasional untuk campur tangan untuk memastikan keselamatan tim medis.
Pengepungan rumah sakit Indonesia terjadi ketika Israel terus meluncurkan serangan yang semakin brutal di Jalur Gaza yang dalam 24 jam terakhir dilaporkan menewaskan lebih dari 146 orang.
Monitor Hak Asasi Manusia Euro-MED juga melaporkan bahwa tim lapangan memposting lebih dari 115 orang Gaza yang terbunuh oleh serangan Israel dalam 12 jam terakhir.
Kelompok itu menilai bahwa serangan Israel dalam 12 jam terakhir adalah salah satu “serangan paling mematikan dan mematikan” karena invasi brutal Tel Aviv terjadi pada Oktober 2023.
(RDS)