Site icon Pahami

Berita Israel Izinkan Dua Truk Bahan Bakar Masuk Tiap Hari ke Gaza

Jakarta, Pahami.id

Israel setuju untuk mengizinkan dua truk minyak per hari untuk masuk Gaza setelah mendapat tekanan dari AS. Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi 140.000 liter bahan bakar akan diizinkan setiap dua hari.

Dalam keterangan resmi Israel, seperti disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi, bahan bakar tersebut dikirim untuk mencegah penyebaran epidemi.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Yaitu untuk menjalankan fasilitas pengolahan air limbah yang mengalami kehancuran akibat kekurangan listrik, kata Tzachi Hanegbi seperti dilansir AFP, Sabtu (18/11).

“Keputusan ini kami ambil untuk mencegah penyebaran epidemi,” tegasnya.

Pengiriman ini berarti pemadaman listrik dua hari terakhir dikatakan telah berakhir. Meskipun demikian, para pejabat PBB terus memohon gencatan senjata dan memperingatkan bahwa saat ini tidak ada wilayah Gaza yang aman.

Pengiriman tersebut dilakukan setelah Israel menutup pintu bahan bakar ke Gaza. Mereka melakukan ini karena takut kelompok militan Hamas akan mengalihkan penggunaannya kepada militer.

[Gambas:Video CNN]

Faktanya, bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan generator yang menjaga rumah sakit di Gaza tetap beroperasi.

Pekan lalu, RS Indonesia di Gaza menggunakan minyak goreng agar tetap bisa beroperasi meski kehabisan bahan bakar. Rumah sakit juga terus beroperasi meski dalam kegelapan untuk menghemat sumber daya yang ada.

Di tengah pengiriman tersebut, seorang pejabat senior AS mengatakan Washington telah memberikan tekanan besar pada Israel selama berminggu-minggu untuk mengizinkan masuknya bahan bakar tersebut.

Sementara itu, akibat pengepungan ketat yang dilakukan Israel, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan 70 persen penduduk tidak memiliki akses terhadap air bersih di Gaza selatan, di mana limbah mentah mulai mengalir ke jalan-jalan.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, 140.000 liter (37.000 galon) bahan bakar akan diperbolehkan setiap 48 jam, dimana 20.000 liter akan dialokasikan ke generator untuk memulihkan saluran telepon, kata para pejabat AS.

Komunikasi terputus selama dua hari setelah minyak habis beberapa waktu lalu. Jadi, pada pengapalan pertama sebanyak 17.000 liter dialokasikan ke perusahaan telekomunikasi Paltel.

Pemadaman komunikasi menghalangi pengiriman bantuan, kata UNRWA, dan kepala kemanusiaan Martin Griffiths mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa pasokan bahan bakar ke badan tersebut sejauh ini “hanya sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan untuk memenuhi tanggung jawab kemanusiaan minimum kami.”

Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan 24 pasien meninggal dalam 48 jam karena kekurangan bahan bakar untuk generator.

Lanjutkan ke berikutnya…


Exit mobile version