Jakarta, Pahami.id –
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi berkata Israel Ini belum mencapai tujuan selama invasi di Gaza Strip, Palestina selama 16 bulan.
Dia juga menekankan bahwa rezim negara Zionis harus berkonsultasi dengan sekelompok pahlawan Palestina Hamas.
Berbicara pada upacara penutupan konferensi berjudul “Storm al-Aqsa dan Gaza: Reality and Narrative,” yang diadakan di Teheran, Iran pada hari Selasa (4/2), Araghchi menekankan pentingnya pengembangan naratif dan narasi dalam kebijakan luar negeri.
Dia mengatakan operasi diplomasi dan operasi non -domain yang terpisah dan keduanya berfungsi “terintegrasi.”
Araghchi menyatakan bahwa media memainkan peran kunci dalam membentuk narasi seputar diplomasi. “Kita dapat mencapai kesuksesan dalam diplomasi dan lapangan, tetapi jika kita gagal di media, kemenangan kita akan menjadi kegagalan, dan sebaliknya,” katanya, seperti yang disebutkan Irna.
Dia menambahkan bahwa bidang, diplomasi, dan media harus bekerja bersama dan masing -masing memainkan peran penting.
“Selama beberapa bulan terakhir saya telah berada di Kementerian Luar Negeri, tidak ada perbedaan antara upaya kami di bidang kami dan kegiatan diplomatik,” katanya.
“Diplomasi kami adalah bidang kami, dan bidang kami juga diplomasi kami. Media juga ada di pihak kami,” katanya.
Araghchi mengacu pada operasi badai Al-Aqsa oleh Palestina, mengatakan bahwa Israel belum mencapai apa pun dalam invasi Gaza dan bahwa yang tertinggi di medan perang adalah pertandingan.
“Perlawanan sangat ideal dan sekolah, yang tidak dapat diberantas melalui pemboman udara atau kekerasan,” katanya, menambahkan, “senjata utama perlawanan bukanlah senjata militer konvensional, tetapi terletak di pengorbanan para martir,” katanya.
Araghchi menekankan bahwa rezim Israel di bawah Benjamin Netanyahu harus bernegosiasi dengan Hamas setelah 16 bulan pembunuhan terhadap Palestina di Gaza.
Dia mengatakan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) juga ditindas karena menyatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai penjahat perang.
(WIW)