Jakarta, Pahami.id —
Israel diduga memasang bahan peledak di 5.000 perangkat komunikasi pager yang digunakan oleh kelompok milisi Hizbullahyang meledak pada Selasa (17/).
Sejumlah sumber menyebutkan, badan intelijen Israel, Mossad, telah menanam bahan peledak di ribuan pager yang diimpor Hizbullah dari perusahaan Taiwan.
Sumber mengatakan Reuters bahwa komplotan tersebut dilakukan beberapa bulan sebelum ledakan pada Selasa (17/9).
Menurut sumber, peralatan komunikasi tersebut sudah berada di Lebanon sejak awal tahun ini.
Seorang pejabat senior Lebanon mengatakan Mossad memodifikasi pager tersebut pada tahap produksi.
“Mossad memasukkan papan tersebut ke dalam perangkat berisi bahan peledak dan menerima kodenya. Sangat sulit untuk mendeteksinya dengan cara apapun, bahkan menggunakan alat atau pemindai,” kata sumber tersebut seperti dikutip Al Jazeera.
Sumber itu juga menyebutkan ada sekitar 3.000 pager yang diledakkan. Ribuan pager meledak secara bersamaan setelah menerima pesan yang memicu aktivasi bahan peledak.
Sumber keamanan lainnya juga mengatakan kepada Reuters bahwa bahan peledak yang ditanam memiliki berat satu hingga tiga gram. Pager yang berisi bahan peledak tidak terdeteksi oleh Hizbullah selama berbulan-bulan.
Lebanon diguncang ledakan mematikan setelah ribuan pager meledak, menewaskan sembilan orang, termasuk anak-anak. Sekitar 2.700 orang juga terluka akibat insiden tersebut.
Kelompok milisi Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan pager tersebut. Israel sejauh ini belum berkomentar.
(blq/dna)