Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak 200 populasi Palestina dilaporkan membunuh sejauh ini efek serangan udara Israel Strip Gaza Yang lagi -lagi tirai pada hari Selasa (3/18) di pagi hari.
Menurut laporan media, serangan udara Israel dimulai sekitar pukul 02.30 waktu setempat. Serangan Israel telah diperluas ke beberapa daerah di seluruh Jalur Gaza.
Mengutip kantor media pemerintah Gaza, Al Jazeera Melaporkan lebih dari 200 orang termasuk bayi dan anak -anak meninggal dalam pemogokan udara Israel ini.
Namun, korban masih bisa meningkat.
Seorang guru yang tinggal di Gaza dan saksi matanya, Ahmed Abu Rizq, mengatakan horor ketika serangan Israel dimulai.
“Kami bangun dalam ketakutan, mendengar serangan Israel di mana -mana di Gaza,” Abu Rizq mengatakan kepada Al Jazeera untuk menceritakan keadaan awal serangan Israel.
“Kami takut, anak -anak kami takut. Kami menerima banyak telepon dari saudara -saudara kami untuk saling menjaga. Ambulans mulai berlalu dari satu cara ke cara lain,” kata Abu Rizq.
Dia menambahkan bahwa keluarga mulai tiba di rumah sakit dengan “seluruh tubuh anak mereka” di tangannya.
“Enam belas jet tempur Israel terbang rendah di kepala kami, ditambah drone yang terus bersembunyi. Kami benar -benar takut,” katanya.
Abu Rizq bersikeras bahwa gelombang serangan dan korban terjadi ketika “seluruh sistem kesehatan Gaza runtuh.”
“Jika Anda saat ini berada di salah satu rumah sakit di Gaza, Anda akan melihat darah di mana -mana,” katanya.
Ini adalah serangan Israel terbesar sejak gencatan senjata dengan Hamas secara legal pada 19 Januari.
Serangan itu terjadi di tengah gencatan senjata dengan Hamas yang tampaknya dihancurkan setelah tahap kedua negosiasi.
Pasukan Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa partainya telah melancarkan serangan terhadap Gaza dengan target beberapa target milisi Hamas.
“Di bawah arahan Eselons Politik, militer dan Shin Bet melancarkan serangan terhadap target teroris Hamas di seluruh Jalur Gaza,” kata militer Israel, yang dikutip, mengatakan, mengatakan, mengatakan Al Jazeera.
Reuters melaporkan saksi di beberapa daerah di Gaza Strip untuk mendengar beberapa ledakan. Beberapa warga juga melihat serangan udara Israel.
Israel dilaporkan memberi tahu Presiden AS Donald Trump sebelum melancarkan serangan baru -baru ini terhadap jalur Gaza Palestina pada hari Selasa (3/18) di pagi hari.
“Seperti Presiden Trump, Hamas, Houthi, Iran telah mengkonfirmasi dan semua pihak yang mencoba meneror tidak hanya Israel tetapi juga menghadapi konsekuensinya, dan kekacauan besar akan terjadi,” kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt yang dikatakan kepada Gedung Putih Karoline Leavitt Berita rubah.
“Kelompok -kelompok teroris Hizhbollah, Hamas, Iran, dan Iran yang didukung Iran harus memahami bahwa Presiden Trump tidak ragu untuk membela hukum dan berjuang demi kita dan sekutu kita, Israel.”
(RDS)