Jakarta, Pahami.id —
Israel menyerang masjid di sebelah rumah sakit Libanon selatan pada Sabtu (5/10). Israel menuduh milisi tersebut Hizbullah menjadikan rumah sakit sebagai pusat komando.
Seperti dilansir Al Jazeera, Rumah Sakit Salah Ghandour menyebutkan sembilan staf medis dan perawat terluka dalam serangan Israel tersebut. Bahkan, sebagian besar korban mengalami luka serius.
Militer Israel mengklaim pejuang Hizbullah berada di dalam masjid, sehingga mereka menargetkan masjid tersebut. Namun Israel belum memberikan bukti apa pun atas klaim mereka.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa area rumah sakit di kota selatan Bint Jbeil juga menjadi sasaran serangan Israel.
Sementara itu, kantor berita AFP melaporkan, direktur rumah sakit mengatakan gedung rumah sakit terkena dampak langsung dan telah dievakuasi.
Ini bukan pertama kalinya Israel menembaki fasilitas umum dan sipil seperti rumah sakit, gedung sekolah, dan kamp pengungsi.
Selama invasinya ke Gaza Palestina sejak Oktober 2023, Israel juga berulang kali memerintahkan evakuasi dan penggeledahan rumah sakit di Jalur Gaza. Pasukan Zionis mengklaim bahwa Hamas bersembunyi di fasilitas umum, dan melakukan operasinya dari dalam.
Namun, saat melontarkan tuduhan tersebut, Israel belum memberikan bukti yang jelas.
Hampir setahun agresi Israel di Palestina, hampir 42 ribu warga sipil terbunuh. Sebagian besar korban serangan brutal ini adalah kelompok rentan seperti perempuan, orang lanjut usia, dan anak-anak.
(Dna)