Jakarta, Pahami.id –
Israel Memblokir jalan Al Rashi di Gaza City dan membuat sekitar 600.000 penduduk terperangkap di sana pada hari Kamis (2/10).
Al Rashi Street adalah jalur arteri yang menghubungkan Gaza utara, tengah, selatan dan selatan. Di masa lalu, rute menjadi jalan penduduk menuju ambulans di selatan dan sekarang menjadi satu -satu -satu jalan yang dikendalikan oleh pasukan Israel.
Penutupan jalan ini untuk Gaza sangat menderita karena invasi brutal Israel menandai serangkaian saringan lainnya.
Kota Gaza seperti semenanjung terpencil karena jalan yang menghubungkan utara dan selatan Al Din telah diblokir sejak Maret.
Alih -alih memicu eksodus besar -karena keinginan Israel hampir 600.000 masih terperangkap di kota Gaza. Mereka tidak bisa dan tidak ingin melarikan diri.
Seorang warga Gaza Umm City Mohammed Al Jarousha memilih untuk bertahan hidup di tengah reruntuhan alih -alih kembali ke kamp -kamp pengungsi di selatan.
Dia juga ingat ketika tangki muncul di pintu rumahnya tepat sebelum jalan ditutup.
“Mereka [pasukan Israel] Beri tahu kami untuk pindah ke selatan. Mereka mencari sekantong anak -anak seolah -olah belas kasihan sudah mati. Saya tidak tahu ke mana harus pergi, jadi saya kembali, “kata Al Jarousha, Arab Baru.
Dia kemudian berkata, “Sekarang hidup kita terhalang di bawah lampu merah, rumah sakit ditutup, makanan langka, dan obat -obatan hilang.”
Lumbung dan kendaraan baja Israel datang dan mendekati rumah -rumah penduduk di Kota Gaza. Mereka juga meluncurkan suntikan untuk mencegah orang kembali atau memaksa untuk melarikan diri.
Beberapa warga bersembunyi di jalan, dan yang lain tetap berada di reruntuhan rumah mereka.
Di tengah ratusan ribu orang yang terperangkap, Israel terus menyerang kota Gaza. Wilayah ini telah melakukan invasi tanah militer Zionis sejak Agustus.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan invasi itu melemahkan benteng Hamas dan menghancurkan anggota kelompok yang tersisa.
Invasi adalah bagian dari invasi Israel yang telah ada sejak Oktober 2023. Pada waktu itu, mereka terus menyerang penduduk dan benda -benda publik.
Sebagai hasil dari intrusi kejam Israel, lebih dari 66.000 orang di Palestina terbunuh dan ratusan ribu rumah dan fasilitas dihancurkan.
(Yesus/BAC)