Site icon Pahami

Berita Israel Bisa Makin Bengis di Al Aqsa Jelang Ramadan


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu baru-baru ini melarang umat Islam mengunjungi Kompleks tersebut Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan.

Kantor Netanyahu mengatakan akan memberlakukan beberapa pembatasan akses bagi umat Islam yang ingin mengunjungi Masjid Al Aqsa karena alasan keamanan.


“Perdana Menteri mengambil keputusan yang kebutuhan keamanannya seimbang dan ditentukan oleh para profesional,” kata kantor PM Netanyahu pada Senin (19/2).

Kantor Netanyahu tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai keputusan ini. Larangan kontroversial ini akan berlaku sementara mulai 10 Maret.

Kompleks Al Aqsa biasanya digunakan oleh puluhan bahkan ratusan ribu umat Islam untuk beribadah dan berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan. Namun sejak tahun 1967, wilayah tersebut telah dianeksasi oleh Israel.

Pada tahun 2000, pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon memicu kerusuhan berdarah di Al Aqsa karena mengunjungi kompleks tersebut.

Kerusuhan juga terjadi pada tahun 2023 dan 2022. Pasukan polisi dan warga Palestina bentrok pada April 2023 setelah orang-orang Yahudi berencana menyembelih kambing di tempat suci tersebut.

Tindakan seperti itu dilarang berdasarkan hukum Israel.

Warga Palestina pun berusaha mengamankan masjid dengan mengunci diri di dalam bangunan. Sebagai tanggapan, polisi Zionis menyerbu masjid, lengkap dengan perlengkapan antihuru-hara. Mereka menangkap 400 warga Palestina dan melukai 50 lainnya.

Pada tahun 2022, pertempuran juga terjadi dengan alasan yang sama, yakni orang-orang Yahudi ingin melakukan ritual di tempat suci ketiga bagi umat Islam.

Polisi Israel menembak Muslim Palestina yang mengunci diri di masjid. Umat ​​Islam juga melemparkan batu ke arah petugas polisi.

Pada tahun 2021, pertempuran dan pembongkaran rumah warga Palestina di Yerusalem timur juga memicu kerusuhan, bahkan perang. Kelompok Hamas meluncurkan ratusan roket ke Israel akibat tindakan polisi Zionis yang mengakibatkan perang selama 11 hari.

Ratusan orang tewas akibat pertempuran tersebut. Ribuan rumah dan bangunan di Jalur Gaza juga rusak akibat invasi Zionis.

Pertempuran antara Israel dan Palestina di Masjid Al Aqsa pada hakikatnya disebabkan oleh pelanggaran status quo Al Aqsa yang dilakukan oleh kaum Yahudi.

Berdasarkan aturan status quo, hanya umat Islam yang boleh beribadah di sana. Non-Muslim diperbolehkan pergi ke Al Aqsa tetapi hanya boleh berkunjung.

Namun, orang-orang Yahudi sering berdoa di sana meskipun ada aturan ini. Faktanya, menurut hukum Yahudi, memasuki bagian mana pun dari kompleks Masjid Al Aqsa, yang juga dikenal sebagai Temple Mount, tidak diperbolehkan karena sifat suci dari situs tersebut.

(blq/baca)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version