Site icon Pahami

Berita Israel Batasi Bahan Bakar Masuk ke Gaza Cuma 9 Persen

Jakarta, Pahami.id

Pasukan militer Israel membatasi bahan bakar pertama yang masuk Semenanjung Gaza hanya sekitar 9 persen dari jumlah yang dibutuhkan.

Direktur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Tom White, mengatakan bahan bakar pertama yang masuk ke Gaza sejak konflik pecah hanya 23.027 liter.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Ini hanya 9 persen dari apa yang kami butuhkan setiap hari untuk mempertahankan aktivitas kemanusiaan di Gaza,” kata White dalam postingannya di X, dikutip dari Reuters.

White mengatakan bahan bakar yang diterima UNRWA tidak dapat digunakan untuk keperluan rumah sakit atau pasokan air. Bahan bakar ini hanya diperbolehkan untuk mengisi bahan bakar truk yang mengirimkan bantuan ke Gaza.

Faktanya, lembaga-lembaga kemanusiaan telah memperingatkan bahwa kekurangan bahan bakar di Gaza telah membuat situasi di wilayah tersebut sangat mengerikan.

Israel memutus semua pasokan bahan bakar, sehingga Gaza kini tidak dapat mengoperasikan generator untuk menyalakan rumah sakit, menyediakan air, mengolah limbah dan komunikasi, serta mendistribusikan bantuan kepada penduduk yang masih terisolasi.

Pengiriman bahan bakar ini merupakan yang pertama sejak Israel memblokade Gaza akibat serangan milisi Hamas di beberapa kota di Negara Zionis pada 7 Oktober lalu.

Pembatasan ini mencakup makanan, air, listrik, obat-obatan, dan bahan bakar.

Israel sebenarnya sudah mengizinkan bantuan pangan dan obat-obatan masuk ke Gaza sejak 21 Oktober. Namun tidak demikian halnya dengan bahan bakar karena Israel yakin komoditas tersebut akan digunakan Hamas untuk melakukan serangan.

PBB sendiri telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka terpaksa menghentikan pengiriman bantuan karena truk pengiriman kehabisan bahan bakar.

Sementara itu, kata sumber itu, sekitar 24 ribu liter bahan bakar yang diperbolehkan masuk Israel hari ini dimaksudkan untuk dibagi dalam dua hari, masing-masing 12 ribu liter.

“Tidak cukup untuk apa pun. Tidak untuk rumah sakit, bahkan untuk mengirimkan bantuan pun tidak,” ujarnya tanpa mau disebutkan namanya.

“Cukup membawa bantuan yang ada di luar dan kehujanan, misalnya untuk dibawa ke gudang.”

Setelah truk pertama ini masuk, beberapa saksi mengatakan ada dua truk minyak lagi yang menunggu masuk di perbatasan Rafah, perbatasan Mesir-Palestina. Namun, sejauh ini belum bisa dipastikan kapan truk tersebut akan diperbolehkan masuk ke kawasan tersebut.

(fra/fra)

[Gambas:Video CNN]

Exit mobile version