Jakarta, Pahami.id —
Presiden Cina Xi Jinping menjanjikan hubungan dan kerja sama antara Beijing dan Iran akan lebih kuat. Xi mengatakan hal ini ketika Teheran diancam akan membalas Israel dampak ratusan rudal pada awal Oktober.
Xi mengatakan kepada Presiden Iran Masoud Pezeshkian bahwa Tiongkok akan selalu bekerja sama dengan Iran dalam keadaan apa pun.
“Tidak peduli bagaimana situasi internasional dan regional berubah, Tiongkok akan dengan tegas mengembangkan kerja sama persahabatan dengan Iran,” kata Xi kepada Pezeshkian dalam pertemuan di sela-sela KTT BRICS di Rusia, Rabu (23/10), seperti dikutip Al Jazeera.
Pernyataan Xi Jinping ini muncul saat Timur Tengah sedang bergejolak akibat serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina, dan Lebanon.
Dunia juga mengkhawatirkan ancaman serangan balik Israel terhadap Iran menyusul hujan rudal balistik dan hipersonik yang dilancarkan Teheran terhadap Negara Zionis pada 1 Oktober.
Saat itu Iran menyerang Israel karena genosida Zionis di Palestina dan Lebanon. Serangan itu juga dilancarkan sebagai respons atas kematian pemimpin milisi Hamas Palestina Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah.
Israel telah berjanji untuk membalas Iran atas ratusan rudal yang ditembakkan. Tel Aviv bahkan dikabarkan sedang mempersiapkan serangan besar-besaran ke Iran.
Lebih lanjut, pernyataan Xi Jinping juga muncul setelah Amerika Serikat berjanji membantu Israel merespons serangan Iran.
Penasihat keamanan AS Jake Sullivan pada awal Oktober menekankan bahwa serangan rudal Iran merupakan eskalasi signifikan yang dilakukan Teheran. Oleh karena itu, Washington akan bekerja sama dengan Israel untuk menerapkan konsekuensi yang parah terhadap Iran.
“Ini adalah peningkatan yang signifikan yang dilakukan Iran. Ini merupakan peristiwa yang signifikan. Kami telah menegaskan bahwa akan ada konsekuensi yang parah atas serangan ini. Kami akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkannya,” kata Sullivan saat diwawancarai wartawan Gedung Putih. seperti dilansir Reuters.
Pada Senin (21/10), misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menyatakan keprihatinan serius bahwa AS mungkin terlibat “langsung” dalam serangan balik yang akan dilancarkan Israel.
Kekhawatiran tersebut disampaikan dalam surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan presiden Dewan Keamanan.
“Pernyataan provokatif ini sangat meresahkan karena menunjukkan persetujuan diam-diam dan dukungan jelas Amerika Serikat terhadap agresi militer ilegal Israel terhadap Iran,” kata surat itu.
Iran menuduh AS terlibat dengan memberikan Israel keahlian teknis dan senjata canggih termasuk sistem pertahanan udara canggih.
Iran juga menyalahkan Washington atas keterlibatannya “dalam agresi Israel terhadap Iran dan konsekuensinya.”
(blq/rds)