Site icon Pahami

Berita Israel Ambil Alih Rumah Warga, Berlakukan Jam Malam di Tepi Barat

Berita Israel Ambil Alih Rumah Warga, Berlakukan Jam Malam di Tepi Barat


Jakarta, Pahami.id

tentara Israel mengambil alih beberapa rumah warga dan memberlakukan jam malam total di Kota Qabatiya, Tepi Barat wilayah yang diduduki, pada hari kedua operasi militer besar yang diarahkan oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

Sumber lokal menyebutkan pasukan Israel menutup seluruh akses ke Qabatiya pada Sabtu (waktu setempat), saat melakukan penangkapan massal dan menginterogasi puluhan warga. Beberapa rumah dilaporkan diubah menjadi pusat interogasi militer, menyebabkan keluarga yang tinggal di dalamnya mengungsi.


Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan puluhan keluarga terpaksa keluar rumah selama operasi tersebut. Radio Militer Israel juga mengkonfirmasi Qabatiya berada di bawah “jam malam penuh”.

Operasi ini mengikuti perintah langsung Katz kepada militer untuk “bertindak tegas” terhadap Qabatiya. Dia mengklaim kota itu adalah rumah bagi seorang warga Palestina yang dituduh menikam dan menabrak kendaraan di Israel utara.

Dalam pernyataan resmi pada Jumat, militer Israel menyatakan telah mengerahkan pasukan dari beberapa divisi, termasuk polisi perbatasan dan badan intelijen dalam negeri Shin Bet. Tentara disebut menyerbu rumah terduga pelaku dan bersiap membongkarnya.

Praktik penghancuran rumah keluarga Palestina yang dituduh melakukan serangan telah lama dikutuk oleh kelompok hak asasi manusia. Mereka menilai kebijakan ini merupakan bentuk hukuman kolektif yang melanggar hukum internasional.

Tentara Israel mengatakan operasi akan dilanjutkan dengan menyisir lokasi lain di Qabatiya untuk menangkap orang-orang yang dicari dan mencari senjata.

“Warga hidup dalam ketakutan,” kata seorang warga Qabatiya kepada Al Jazeera. “Ada ancaman dan hasutan dari pihak Israel.”

Serangan militer pada hari Sabtu juga meluas ke wilayah lain di Tepi Barat, termasuk desa-desa di sekitar Ramallah dan Hebron. Wafa melaporkan bahwa delapan warga Palestina ditangkap setelah pasukan Israel menyerbu kota Dura, Abda dan Imreish dekat Hebron.

Serangan dan operasi militer Israel di Tepi Barat hampir terjadi setiap hari sejak perang Israel di Gaza. Sejak 7 Oktober 2023, otoritas Israel dilaporkan telah menangkap hampir 21 ribu warga Palestina.

Pada tanggal 1 Desember, sekitar 9.300 tahanan Palestina berada di penjara Israel, lebih dari sepertiganya ditahan tanpa dakwaan. Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa para tahanan mengalami penyiksaan, kekerasan seksual, dan bahkan kematian selama berada dalam tahanan.

(sels/sel)


Exit mobile version