Site icon Pahami

Berita Israel Akan Panggil Dubes Spanyol dan Belgia Usai Kecam Agresi ke Gaza

Jakarta, Pahami.id

Pemerintah Israel menyatakan bahwa dia akan memanggil duta besar Belgia dan bahasa Spanyol menyusul pernyataan perdana menteri kedua negara mengenai invasi Israel ke Gaza, Palestina.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan PM Belgia Alexander de Croo mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza yang menimbulkan penderitaan bagi rakyat Palestina.

Israel kemudian mengkritik kedua perdana menteri tersebut karena tidak bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Hamas, yang diklaim Israel membunuh rakyatnya sendiri dan menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia.


“Kami mengutuk klaim palsu perdana menteri Spanyol dan Belgia bahwa mereka mendukung terorisme,” kata Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen, seperti diberitakan berita AP pada Jumat (24/11).

“Israel bertindak sesuai dengan hukum internasional dan memerangi organisasi teroris pembunuh, yang lebih buruk dari (ISIS) yang melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” lanjutnya.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Abares kemudian menanggapi panggilan duta besar tersebut. Dia dengan tegas menolak seruan Israel.

Abares juga mengatakan tuduhan Israel terhadap perdana menteri Spanyol dan Belgia adalah salah dan tidak dapat diterima.

“Tuduhan pemerintah Israel terhadap kepala pemerintahan dan perdana menteri Belgia sepenuhnya salah dan tidak dapat diterima,” kata Abares.

PM Spanyol dan Belgia sebelumnya mengunjungi perbatasan Rafah di Gaza pada Jumat (24/11). Dalam siaran pers bersama, kedua perdana menteri mengkritik serangan Israel.

PM Spanyol Pedro Sanchez bahkan meminta Uni Eropa dan dunia internasional segera mengakui negara Palestina selamanya.

Ia juga mengatakan akan lebih baik jika Uni Eropa bersatu dalam menyatakan dukungannya. Namun jika tidak, dia memastikan Spanyol akan mengambil keputusan sendiri.

Sementara itu, Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo belum memberikan pernyataan tegas terkait pengakuan negara Palestina. Ia hanya menyerukan agar kekerasan segera diakhiri, pembebasan sandera, dan bantuan terus disalurkan.

De Croo juga menekankan pentingnya gencatan senjata permanen. Ia pun menilai kemungkinan hal itu bisa terjadi jika kedua belah pihak bekerja sama dan saling memahami.

Israel dan milisi Hamas resmi memasuki fase gencatan senjata selama empat hari di Jalur Gaza mulai Jumat (24/11) pukul 07.00 waktu setempat atau 12.00 WIB.

Dalam perjanjian gencatan senjata ini, Hamas setuju untuk membebaskan 50 dari 239 sandera yang ditahan di Gaza. Sementara itu, Israel juga akan membebaskan 150 tahanan perempuan dan anak-anak dari penjara Israel.

(frl/pta)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version