Site icon Pahami

Berita Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap Pertama Israel-Hamas di Gaza

Berita Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap Pertama Israel-Hamas di Gaza


Jakarta, Pahami.id

Israel Dan Hamas Menyetujui gencatan senjata tahap pertama di Jalur Gaza, pada Rabu (8/10).

Pengumuman perjanjian tersebut disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump di media sosial Social Truth.

“Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani salah satu fase dari rencana perdamaian kami,” tulis Trump.


Israel menyambut baik perjanjian tersebut dan menyebutnya sebagai “hari baik” bagi mereka. Sementara itu, Hamas meminta Trump dan komunitas internasional mendesak pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk mematuhi perjanjian tersebut.

Lantas, apa fase pertama dari gencatan senjata ini?

Dalam postingannya tentang kebenaran sosial, Trump mengatakan perjanjian tersebut mencakup pembebasan seluruh sandera dari Gaza dan penarikan militer Israel.

“Semua sandera akan segera dikeluarkan dan Israel akan menarik pasukannya sesuai garis yang disepakati,” kata Trump.

Sementara Qatar sebagai salah satu mediator membeberkan gambaran kasar fase pertama ini. Namun rincian lebih lanjut akan tersedia di masa mendatang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari mengatakan, dia tidak jauh berbeda dengan Trump pada tahap pertama gencatan senjata.

“[Mencakup] Pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta pemberian bantuan. Detailnya akan diumumkan nanti, ”kata Al Ansari, dikutip Al Jazeera.

Seorang pejabat Hamas mengatakan dia akan mengubah 20 sandera yang masih hidup menjadi 2.000 tahanan Palestina di penjara Israel.

Dilansir AFP, pertukaran tahanan akan memakan waktu 72 jam sejak perjanjian tersebut diimplementasikan, yang juga “disepakati oleh suku-suku Palestina”.

Selain pertukaran tahanan, setidaknya 400 truk yang membawa bantuan kemanusiaan juga akan memasuki Jalur Gaza setiap hari, selama lima hari pertama gencatan senjata. Penyaluran bantuan akan ditingkatkan pada keesokan harinya.

“Perjanjian tersebut juga memberikan pengembalian segera pengungsi dari Jalur Gaza Selatan ke Kota Gaza,” kata pejabat Hamas.

Meski setuju dengan gencatan senjata dan semua sandera telah dipulihkan, para ahli ragu Israel akan berhenti menyerang Gaza. Sejauh ini, Netanyahu menegaskan akan terus menyerang Gaza hingga Hamas dilucuti.

Sejak invasi dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 67 ribu warga sipil Palestina telah terbunuh dan kelaparan akut semakin parah di wilayah tersebut.

(ISA/DNA)


Exit mobile version