Site icon Pahami

Berita Isak Tangis Sambut Bilqis di Makassar Usai Sepekan Diculik ke Jambi

Berita Isak Tangis Sambut Bilqis di Makassar Usai Sepekan Diculik ke Jambi


Makassar, Pahami.id

Seorang gadis berusia 4,5 tahun, Bilqis, diduga menjadi korban penculikan selama seminggu dan diketahui Jambi sudah sampai di kantor Mapolrestabes MakasarSulawesi Selatan (Sulsel) Minggu (9/11) sore.

Menurut pemantauan cnnindonesia.com, Mapolrestabes Makassar dipenuhi warga, Bilqis datang dengan mobil didampingi petugas polisi.

Mengenakan kemeja kotak-kotak biru, Bilqis melambai sambil digiring petugas sebelum dibawa ke ruang pemeriksaan kesehatan. Orang tua Bilqis dipanggil untuk menemui buah hatinya. Raut wajah mereka berdua langsung berubah menjadi emosi.


Para kerabat yang datang menjemputnya pun ikut haru karena melihat Bilqis terlihat sehat setelah dinyatakan hilang selama seminggu.

Sebelumnya, Bilqis diculik saat ditinggal ayahnya saat bermain tenis di Makassar, Sulawesi Selatan. Informasi lengkapnya baru bisa didapatkan pada Senin (10/11).

“Iya, tapi Senin akan dibebaskan,” kata Kapolrestabes Makassar Kompol Arya Perdana, Sabtu (8/11).

Arya berjanji akan menyampaikan jumlah pelaku yang ditangkap polisi.

Termasuk rincian pengungkapan dan jumlah pelaku yang ditangkap, ujarnya.

Bilqis dilaporkan menjadi korban penculikan yang dilakukan seorang wanita.

“Saya tadi di lapangan tenis, mau olah raga saat latihan,” kata ayah korban, Dwi Nurmas (34) kepada wartawan, Rabu (5/11).

DWI menjelaskan, saat berada di lapangan tenis, putranya sedang bermain di pinggir lapangan, pada Minggu (2/11) sekitar pukul 10.00. Namun, saat sedang asyik bermain tenis, DWI tidak melihat putranya.

“Memang saya sering bawa dia ke pelatih, saya selalu awasi dia kalau dia main, saya sering panggil dia untuk bereaksi, tapi saat saya panggil dia di game ketiga, dia tidak ada,” ucapnya.

Belakangan beredar rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang perempuan berkemeja dan celana panjang hitam menggendong tiga orang anak, yang salah satunya diduga anak korban, berjalan tergesa-gesa di pinggir jalan sambil sesekali menengok ke belakang.

“Iya, rekaman CCTV itu anak saya, salah satu dari tiga anak di video itu adalah anak saya, saya tidak tahu siapa yang membawanya,” jelasnya.

Usai kejadian, DWI mengaku ada yang menelepon keluarga untuk meminta uang.

“Iya ada yang menghubungi adik ipar saya, minta uang Rp 100.000, sampai Rp 2 juta. Kayak penipu, katanya tahu informasi anak saya, bukan minta uang tebusan.

Akibat kejadian tersebut, DWI telah melaporkan kasus tersebut ke polisi untuk segera ditindaklanjuti.

(miR/dal)


Exit mobile version