Jakarta, Pahami.id —
Menteri Luar Negeri (Menteri Luar Negeri) Iran Abbas Araghchi menyatakan negaranya siap menghadapi perang besar melawan Israelmenyusul situasi hangat di Timur Tengah.
Pernyataan itu terungkap saat Araghchi berkunjung ke Bagdad dan bertemu Menlu Irak pada Minggu (13/10).
“Iran sepenuhnya siap menghadapi situasi perang. Kami tidak takut perang, tapi kami tidak menginginkan perang,” kata Araghchi seperti dikutip Bahasa Inggris Al Mayadeen.
Ia kemudian menegaskan bahwa kesiapan Iran untuk berperang sama dengan kesiapan mereka untuk berdamai.
“Kami akan mengupayakan perdamaian di Gaza dan Lebanon,” kata Araghchi.
Lebih lanjut Menlu menyampaikan, meluasnya eskalasi di Timur Tengah disebabkan oleh agresi Israel di Gaza dan Lebanon.
Ia juga mengkritik dunia internasional yang kurang memberikan perhatian terhadap Gaza sehingga Israel bisa seenaknya bahkan memblokir bantuan.
Araghchi kemudian menekankan komitmen Iran untuk mendukung Palestina dan Lebanon serta menyerukan agar gencatan senjata di kedua negara segera terwujud.
Dalam kesempatan itu, Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein juga menyatakan dukungannya terhadap Iran.
Hussein mengatakan Irak tidak akan membiarkan Israel menggunakan wilayah udaranya untuk melancarkan serangan balik terhadap Iran.
“Kelanjutan dan perluasan perang terhadap Iran, dan eksploitasi Israel atas wilayah udara Irak sebagai koridor, benar-benar tidak dapat diterima dan ditolak,” ujarnya.
Pernyataan kedua Menlu tersebut disampaikan setelah Araghchi mengunjungi beberapa negara Timur Tengah termasuk Arab Saudi untuk membahas ketegangan di kawasan.
Pertemuan itu juga terjadi ketika Israel berjanji akan membalas setelah Iran menembakkan rudal ke Israel pada 1 Oktober.
Serangan Iran merupakan pembalasan setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, komandan utama mereka, dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan Israel.
(isa/bac)