Jakarta, Pahami.id —
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk pertama kalinya meluncurkan rudal hipersonik untuk Israel dan menembus sistem pertahanan udara Iron Dome negara itu.
Pada Selasa malam (1/10) waktu setempat, Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik dan hipersonik ke Israel, beberapa di antaranya menembus sistem pertahanan Iron Dome Israel.
Iran mengklaim serangan itu dilancarkan sebagai pembalasan atas pembantaian Israel di Palestina dan Lebanon. Serangan itu juga merupakan respons atas kematian pemimpin milisi Hamas Palestina Ismail Haniyeh dan pemimpin milisi Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah.
“Untuk pertama kalinya, IRGC menghancurkan perisai radar Hetz PRK dengan rudal hipersonik Fattah 2 dan 3,” kata IRGC, seperti dikutip media Rusia, RIA.
Meski sempat menyerang Israel dengan ratusan rudal, Iran menyatakan serangan telah berhenti pada Rabu (2/10) dini hari.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan serangan mereka hanyalah sebagian kecil dari kekuatan penuh Teheran.
Iran juga memperingatkan jika Israel berani membalas Teheran, serangan berikutnya akan lebih brutal.
“Jika rezim Zionis merespons operasi ini secara militer sesuai dengan hukum nasional dan hukum internasional, maka mereka akan menghadapi serangan yang lebih dahsyat dan merusak,” kata IRGC.
Serangan Iran terhadap Israel terjadi pada saat tentara Zionis melancarkan invasi ke Lebanon.
Sirene di seluruh Israel meraung-raung ketika rudal Iran diluncurkan melintasi langit Israel.
Iran menggambarkan serangan itu sebagai operasi defensif dan hanya ditujukan pada fasilitas militer Israel.
(blq/baca)