Jakarta, Pahami.id —
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) memastikan Teheran akan memberikan hukuman yang berat Israel sesuai perintah pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
“Perintah pemimpin tertinggi mengenai hukuman keras terhadap Israel dan balas dendam atas darah Ismail Haniyeh jelas dan tidak ambigu… perintah tersebut akan dilaksanakan dengan cara terbaik,” kata wakil komandan IRGC Ali Fadavi. Al JazeeraJumat (9/8).
Pernyataan Fadavi menegaskan tekad Iran untuk melancarkan serangan balik terhadap kematian pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli.
Haniyeh tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran. Dia berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya pada 30 Juli.
Hamas dan Iran menuduh Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh. Hingga saat ini, Israel bungkam, tidak mengakui atau menyangkal tuduhan tersebut.
Iran juga berjanji akan melakukan pembalasan keras terhadap Israel karena membunuh tamu penting mereka di provinsi Teheran. Sumpah ini diikuti dengan seruan kepada semua proksi Iran, Poros Perlawanan, segera setelahnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejauh ini menyatakan siap menghadapi segala skenario. Ia menegaskan akan membalas siapapun yang melancarkan serangan ke wilayah Israel.
Amerika Serikat menyatakan akan membantu Israel menghalau serangan apa pun. Militer AS bahkan segera mengerahkan sumber daya tambahan ke Timur Tengah untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Pengerahannya mencakup kapal induk.
Meski siap membantu Negara Zionis, namun AS dan negara-negara Barat tetap berupaya meredakan ketegangan di Timur Tengah dengan membujuk masing-masing pihak agar meredakan ketegangan.
AS, Qatar dan Mesir juga mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Israel dan Hamas untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan di kawasan tersebut.
(blq/dna)