Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Pertahanan Iran mengklaim bahwa kemampuan militer negaranya kini lebih kuat, meski dikalahkan Israel dan Amerika Serikat dalam Perang 12 Juni.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Reza Talaei mengatakan kemampuan sistem pertahanan utama meningkat pasca konflik.
“Setelah 12 hari pertahanan suci, kemampuan persenjataan, kemampuan operasional dan dukungan angkatan bersenjata meningkat secara signifikan dibandingkan sebelum perang ini,” kata Talaei pada Minggu (26/10), seperti dikutip Middle East Monitor (Memo).
Talaei mengatakan Israel dan sekutunya gagal mencapai sasaran di Iran meski bersiap menyerang selama 15 tahun.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga menyuarakan pernyataan serupa. Ia membantah AS berhasil menghancurkan beberapa situs nuklir Iran dalam perang 12 hari tersebut.
AS sebelumnya mengklaim telah berhasil menghancurkan fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Izfahan.
Dalam kesempatan tersebut, Talaei juga memperingatkan Israel dan kawan-kawan bahwa jika mereka kembali mengancam Iran, maka mereka akan menuai kegagalan lagi.
Talaei mengatakan pertahanan negara Zionis semakin terkikis, sementara pertahanan Iran semakin meningkat.
“Jika musuh berani melancarkan ancaman lagi, mereka pasti akan gagal melawan Iran, lebih buruk dari apa yang terjadi dalam Perang 12 hari,” kata Talaei.
Lebih lanjut, juru bicara tersebut mengatakan bahwa setelah menderita kerugian besar, musuh bebuyutan Iran tidak mungkin mengambil risiko melancarkan konfrontasi langsung.
Beberapa ahli menilai permusuhan Iran dan Israel-AS akan terus berlanjut, termasuk konflik terbuka di masa depan.
(ISA/DNA)

