Jakarta, Pahami.id –
Iran menekankan bahwa dia akan membangun kembali situs nuklir yang rusak akibat serangan itu Israel dan Amerika Serikat pada bulan Juni lalu, menjadi “lebih kuat dari sebelumnya”.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengatakan Teheran akan membangun (situs nuklir yang hancur) lebih kuat dari sebelumnya.
“Dengan menghancurkan gedung tersebut, kami tidak akan mundur. Para ilmuwan masih memiliki pengetahuan nuklir yang diperlukan,” kata Pezeshkian, seperti dilansir Reuters.
Dia tidak memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai rencana tersebut. Namun, pada bulan Februari sebelum serangan Israel, Pezeshkian mengklaim Teheran akan membangun kembali situs nuklirnya jika diserang.
Israel memulai kampanye ofensif dan pemboman besar-besaran terhadap Iran pada bulan Juni lalu, yang memicu perang 12 hari antara kedua negara. Selain menyasar fasilitas dan instalasi nuklir, serangan Israel juga menewaskan banyak ilmuwan terkemuka Iran.
Serangan itu didukung oleh serangan rudal balistik Iran ke kota-kota Israel.
Pernyataan Iran muncul ketika Oman, yang merupakan negara “perantara”, mendesak AS dan Teheran untuk melanjutkan perundingan nuklir.
“Kami ingin kembali melakukan perundingan antara Iran dan Amerika Serikat,” kata Menteri Luar Negeri Oman Badr Albusaidi.
Oman menjadi tuan rumah lima putaran perundingan AS-IRAN tahun ini. Hanya tiga hari sebelum putaran keenam, Israel melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Sejak itu, Iran kembali menerapkan sanksi PBB setelah Inggris, Jerman, dan Prancis menerapkan mekanisme “snapback” atas dugaan ketidakpatuhan Teheran terhadap perjanjian nuklir tahun 2015.
(DNA)

