Site icon Pahami

Berita Irak Sebut Penyerang Kedubes AS Terkait dengan Dinas Keamanan


Jakarta, Pahami.id

Kantor Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani dinyatakan sebagai penyerang Kedutaan Amerika Serikat di Bagdad memiliki hubungan dengan dinas keamanan.

Dilaporkan AFPPemerintah Irak menyatakan, serangan roket pada Jumat (8/12) lalu ke Kedutaan Besar AS dilancarkan oleh orang-orang yang memiliki hubungan dengan pihak keamanan.


“Sayangnya, informasi awal menunjukkan bahwa ada beberapa di antaranya [penyerang] terkait dengan layanan keamanan tertentu,” kata kantor PM Irak dalam sebuah pernyataan AFPKamis (14/12).

Pemerintah Irak menegaskan akan menelusuri semua pihak yang terlibat dalam serangan tersebut. Irak juga berjanji akan mengadili mereka semua.

Pernyataan Kopassus Mayjen Yehia Rasool juga mengabarkan, sejauh ini beberapa pelaku telah ditangkap.

Namun, belum ada informasi mengenai nama tersangka atau pihak keamanan yang diyakini terlibat dengan mereka.

Namun, seorang pejabat keamanan di Bagdad yang menolak disebutkan namanya melaporkan bahwa 13 orang telah ditahan. Di antara mereka yang dituduh melakukan kesalahan adalah anggota pasukan keamanan.

Pada Jumat (12/8), dua rangkaian roket menghantam Kedutaan Besar AS di Bagdad sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

Sirene peringatan roket juga berbunyi akibat serangan tersebut. Seorang juru bicara Amerika yakin roket itu diluncurkan oleh milisi yang didukung Iran di Irak.

Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan dalam kejadian tersebut.

Sejauh ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kedutaan yang dijaga ketat tersebut.

Militer AS telah lama menjadi sasaran serangan kelompok milisi di Irak dan Suriah.

Kelompok pro-Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan AS karena dukungan Washington terhadap Israel.

Sebagian besar serangan tersebut diklaim oleh Perlawanan Islam di Irak, sekelompok kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan kelompok Hashd al-Shaabi.

Serangan terhadap pasukan AS semakin gencar setelah Israel melancarkan invasi ke Palestina, merespons invasi Hamas pada 7 Oktober lalu.

Lebih dari 18.600 warga Palestina terbunuh akibat invasi tersebut. Mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

Bersambung di halaman berikutnya…

(blq/baca)

[Gambas:Video CNN]


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version