Jakarta, Pahami.id –
Presiden Israel Isaac Herzog dikatakan tidak memaafkan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu Gratis setelah yang bersangkutan mengirimkan surat resmi permohonan maaf pada Minggu (30/11).
Mantan pengacara Netanyahu, Micah Fettman, dalam wawancara dengan Channel 12 mengatakan permintaan pengampunan Herzog hanya bisa dikabulkan jika Netanyahu mengaku bersalah dalam kasus korupsinya.
“Amnesti diberikan kepada pelanggar. Itu yang diatur dalam hukum,” kata Fettman Zaman Israel.
Pada hari Minggu, Netanyahu secara resmi meminta Herzog untuk memaafkannya dalam kasus korupsi yang menjeratnya. Netanyahu didakwa dengan satu tuduhan suap dan tiga tuduhan penipuan dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah.
Dakwaan tersebut berkaitan dengan tuduhan manipulasi pers serta penerimaan hadiah ilegal oleh Netanyahu dan istrinya, sebagai imbalan atas bantuan pemerintah.
Sidang pertama Netanyahu dimulai pada Mei 2022 dan masih berlangsung. Netanyahu terus menyangkal tuduhan terhadapnya dan menyatakan bahwa tuduhan itu dibuat-buat.
Surat Netanyahu yang meminta pengampunan tidak diterima dengan baik oleh sebagian orang. Para pengunjuk rasa berkumpul di luar kediaman Herzog untuk mendesak presiden agar menolak permohonan Netanyahu.
Sementara itu, Herzog mengaku sedang mengkaji permintaan pengampunan Netanyahu. Ia juga membantah kabar bahwa dirinya bersedia mengabulkan permintaan tersebut dengan syarat Netanyahu mengakui kesalahannya dan meninggalkan dunia politik.
Permintaan pengampunan Netanyahu terdiri dari 111 halaman. Dalam surat tersebut, Netanyahu tidak mengakui kesalahan atau penyesalannya.
Menurut Fettman, seorang presiden Israel hanya bisa memberikan pengampunan jika pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut mengakui kesalahannya. Adalah “mustahil” bagi Jaksa Agung atau Jaksa untuk merekomendasikan Presiden mengampuni seseorang tanpa adanya pengakuan bersalah.
“Jika Netanyahu menganggap permintaan pengampunannya sebagai sesuatu yang ‘demi kebaikan negara’, maka Presiden dapat menyimpulkan bahwa Netanyahu harus menerima syarat-syarat untuk mencapai hal tersebut, termasuk kemungkinan menarik diri dari kehidupan politik,” kata Fettman.
Fettman keluar dari tim pembela Netanyahu setelah pengadilan menolak permintaan Netanyahu untuk memberikan hadiah sebesar NIS10 juta untuk menutupi biaya hukum.
Netanyahu adalah satu-satunya perdana menteri dalam sejarah Israel yang diuji saat menjabat. Dia didakwa melakukan penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap dalam tiga kasus terpisah. Dia tidak dihukum atas tuduhan apa pun.
Netanyahu dengan tegas menolak tuduhan tersebut dan mengutuk kasus tersebut sebagai “perburuan penyihir” yang dilakukan oleh media, polisi, dan pengadilan.
(BLQ/BACA)

