Jakarta, Pahami.id –
Indonesia diharapkan menerima jet tempur Rafale b Awalnya pada semester pertama pada tahun 2026, sebagai bagian dari kontrak akuisisi pejuang Prancis yang telah ditandatangani sejak 2022.
Enam unit pertama dijadwalkan berlangsung secara bertahap, dengan tiga jet Rafale tiba antara Februari dan Maret 2026, dan tiga lagi sebelum pertengahan tahun.
Pejuang ini adalah bagian dari perjanjian strategis antara Indonesia dan Prancis dalam memperkuat kerja sama pertahanan.
Kementerian Pertahanan Indonesia juga dilaporkan di tengah -tengah diskusi lebih lanjut dengan Prancis karena kemungkinan menambahkan antara delapan dan 16 unit Rafale.
Jika direalisasikan, jumlah jet tempur Rafale Indonesia akan mencapai 58 unit, menjadikan Indonesia salah satu operator Rafale terbesar di luar Eropa.
Pesawat Rafale yang akan diterima Indonesia termasuk rafale C (satu kursi) dan varian Rafale B (dua kursi), dengan konfigurasi F3R atau F4.
Jet tempur ini dapat mengangkut berbagai senjata modern seperti rudal mika dan meteor air, rudal pelayaran kulit kepala, rudal anti-modal Exocet, dan bom pintar AASM.
Dengan berbagai operasi hingga 3.700 kilometer dan kecepatan maksimum Mach 1.6, Rafale dapat membawa hingga sembilan ton senjata di 14 titik gantung.
Pesawat ini dirancang untuk menggantikan armada penuaan Hawk 100/200, serta memperkuat keberadaan angkatan udara di pangkalan udara baru dan Pontianak.
Langkah ini juga mencerminkan strategi Indonesia dalam mendiversifikasi sumber peralatan pertahanan dan mengurangi ketergantungan pada platform dari Amerika Serikat dan Rusia.
(Yesus/BAC)