Site icon Pahami

Berita Inggris ‘Negara Islam’ Pertama Punya Senjata Nuklir


Jakarta, Pahami.id

Calon Wakil Presiden Donald Trump, JD Vancemengatakan Inggris bisa menjadi “negara Muslim sejati pertama” yang memiliki senjata nuklir, setelah Partai Buruh memenangkan pemilu.

“Saya berbicara dengan seorang teman baru-baru ini tentang salah satu bahaya besar di dunia, tentu saja, proliferasi nuklir. Meskipun tentu saja pemerintahan Joe Biden tidak mempermasalahkan hal itu,” kata Vance, pada konferensi Partai Konservatif AS.

“Tahukah Anda, negara Muslim mana yang akan menjadi yang pertama memiliki senjata nuklir. Kami berpikir mungkin Iran, mungkin Pakistan juga, dan akhirnya kami memutuskan mungkin Inggris karena Partai Buruh baru saja mengambil alih,” ujarnya seperti dikutip dari Antara. Penjaga.


Komentar aneh pria berusia 39 tahun itu muncul saat ia berbicara di Konferensi Konservatisme Nasional bertajuk NatCon di Washington DC, dan disambut gelak tawa penonton yang hadir.

Sebelum terpilih menjadi wakil presiden Trump pada Pilpres AS 2024, Vance kerap mengkritik Trump saat masih menjadi anggota parlemen.

“Trump bukan hanya seorang sosiopat yang misoginis dan bersimpati pada neo-Nazi, dia juga merupakan ancaman besar terhadap tatanan internasional yang menjadi landasan kemajuan Barat selama ini,” kata Vance.

Ia juga menyarankan agar AS dan Inggris mencari cara untuk bekerja sama, jika Trump terpilih kembali sebagai presiden.

Vance diumumkan sebagai wakil presiden pilihan Trump, beberapa hari setelah mantan presiden itu selamat dari upaya pembunuhan dalam kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7). Vance sebelumnya merupakan kritikus vokal terhadap Trump sebagai kandidat Partai Republik dan mengecam retorika Islamofobianya.

“Trump menakuti orang-orang yang saya sayangi. Imigran, Muslim, dan lain-lain. Itu sebabnya saya menganggap dia tercela. Tuhan menginginkan yang lebih baik dari kita,” tulis Vance pada Oktober 2016.

Namun, Vancec kini menjadi salah satu tokoh muda konservatif paling menonjol yang mendukung Trump, setelah ia menerima dukungan Trump ketika ia mencalonkan diri sebagai Senat di Ohio.

(DNA/DNA)


Exit mobile version