Site icon Pahami

Berita Inggris Beber Alasan Abstain dari Resolusi DK PBB atas Gaza


Jakarta, Pahami.id

Bahasa inggris menjadi satu-satunya negara dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB yang memilih untuk tetap netral ketika memberikan suara mengenai konflik tersebut Gaza. Pemungutan suara digelar pada Jumat (8/12) seiring agresi militer Israel yang telah menewaskan 17.487 warga Palestina.

Barbara Woodward selaku perwakilan Inggris di PBB mengungkap alasan di balik pilihannya. Menurutnya, rancangan resolusi gencatan senjata yang diajukan Uni Emirat Arab mengabaikan serangan Hamas pada 7 Oktober.


Seruan gencatan senjata mengabaikan fakta bahwa Hamas telah melakukan aksi terorisme dan masih menyandera warga sipil, kata Woodward seperti diberitakan. Al Jazeera.

Meskipun Inggris abstain dari resolusi gencatan senjata, Barbara Woodward mengatakan dia tetap meminta Israel untuk mematuhi hukum kemanusiaan dalam apa yang disebutnya “menangani ancaman dari Hamas.”

“Israel harus mampu menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas dan harus melakukannya dengan cara yang sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional agar serangan serupa tidak terjadi lagi,” Woodward.

“Makanya kami abstain terhadap resolusi ini,” tegasnya.

[Gambas:Video CNN]

Dewan Keamanan PBB terdiri dari 15 negara anggota yang terdiri dari 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap yakni Tiongkok, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.

Dalam pemungutan suara tanggal 8 Desember di New York, Inggris menjadi satu-satunya negara yang abstain. Sementara itu, AS menjadi satu-satunya negara anggota yang memveto resolusi gencatan senjata di Gaza.

Sementara itu, 13 anggota Dewan Keamanan PBB mendukung rancangan resolusi singkat yang diajukan Uni Emirat Arab.

Resolusi tersebut dapat diambil jika mendapat persetujuan dari sembilan anggota tanpa negara anggota tetap menggunakan hak vetonya.

Pada masa invasi Israel, Dewan Keamanan PBB menjadi sorotan karena berulang kali gagal mengeluarkan resolusi atau pernyataan kemanusiaan terkait situasi yang semakin memprihatinkan di Jalur Gaza.

Beberapa pihak berpendapat bahwa DK PBB telah gagal dalam perannya sebagai pasukan penjaga perdamaian.

Sepanjang invasi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober, hampir 17.500 warga Palestina tewas dan puluhan ribu lainnya luka-luka. Pada periode yang sama, DK PBB hanya mengeluarkan resolusi satu kali ketika kursi kepresidenan berada di tangan Tiongkok.

Beberapa jam sebelum DK PBB melakukan pemungutan suara, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas warga Palestina telah mencapai 17.487 sejak serangan dimulai pada 7 Oktober.

Dalam kesempatan itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, mengungkapkan kesedihannya atas jumlah kematian yang terus meningkat setiap harinya.

(Kris)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version