Jakarta, Pahami.id —
Pemerintah Indonesia resmi menyerahkan Kapten Philip Mark Mehrtens, Pilot Susi Air yang dibebaskan setelah disandera selama 1,5 tahun oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, hingga pemerintah Selandia Baru.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan, setibanya di Jakarta, Philip langsung diserahkan kepada pemerintah Selandia Baru yang diwakili oleh Duta Besar Selandia Baru Kevin Jeffrey Burnet.
“Tadi atas nama pemerintah Indonesia saya serahkan Kapten Philip kepada pemerintah Selandia Baru yang diwakili oleh Duta Besar Selandia Baru Pak Kevin dan acara serah terima berjalan lancar,” kata Hadi dalam konferensi pers di Halim Perdanakusumah Air Pangkalan, Jakarta, Sabtu (21/9).
Philip sebelumnya tiba di Lanud Halim Perdanakusumah, Sabtu (21/9) setelah dibebaskan setelah disandera selama 1,5 tahun oleh KKB.
Pemantauan CNNIndonesia.comPhilip mendarat pukul 22.35 WIB berpakaian serba hitam berjalan bersama sejumlah aparat TNI dan Polri.
Setibanya di Lanud Halim Perdanakusumah, Philip langsung dibawa ke sebuah ruangan. Jurnalis tidak diperbolehkan mendekat.
Sejumlah anggota TNI bersenjata laras panjang pun ikut menemani mereka dari apron hingga ke kamar.
Kemudian tiga mobil SUV berwarna hitam berpelat kedutaan Selandia Baru masuk ke apron.
Philip berhasil dibebaskan pada Sabtu (21/9) setelah disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, selama 1,5 tahun.
Menurut Ketua Operasi Perdamaian Cartenz 2024 Brigjen Dr Faizal Ramadhani, Satgas Operasi Perdamaian Cartenz 2024 menggunakan pendekatan soft dalam upaya pembebasannya.
Philip menjadi sandera sejak 7 Februari 2023, tepat setelah mendaratkan pesawat di bandara Paro, Kabupaten Nduga, Pegunungan Papua.
Saat kejadian itu, pesawat yang ditumpangi Philip terbakar. Setelah itu, TPNPB-OPM mengaku sebagai pihak di balik aksi pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot pesawat tersebut.
(bisa/dmi)