Site icon Pahami

Berita Indikasi Mundur, Presiden Korsel Serahkan Urusan Pemerintah ke Partai


Jakarta, Pahami.id

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akan menyerahkan urusan negara kepada partai tersebut sebagai akibat dari deklarasi darurat militer sepihak pada 3 Desember.

Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa mengatakan Yoon dibebastugaskan sampai presiden secara resmi mengundurkan diri.


Ketua PPP Han Dong Hoon meyakinkan Yoon akan mengundurkan diri secara sukarela, mengutip pernyataan terakhir presiden pada Sabtu (12/7).

Dalam permintaan maaf publik, Yoon mengatakan dia menyerahkan semua urusan negara, termasuk nasib pemerintahannya, kepada partai yang berkuasa.

“Itu (pernyataan Yoon) berarti janji nyata untuk mengundurkan diri,” kata Han seperti dikutip Waktu Korea.

“Untuk mengurangi kebingungan, kami akan mendorong dia untuk mengundurkan diri. Sampai dia mengundurkan diri, presiden akan dibebastugaskan dan perdana menteri akan berkonsultasi dengan partai untuk memastikan urusan negara tetap tidak terganggu,” tambah Han.

Han juga mengatakan dia akan mendiskusikan nasib pemerintah dengan blok oposisi di parlemen.

Keputusan ini diambil setelah Yoon meloloskan mosi pemakzulan di parlemen pada hari Sabtu.

105 dari 108 anggota PPP di parlemen memboikot mosi pemakzulan dengan keluar dari ruang rapat saat pemungutan suara.

Namun, tak lama kemudian, Yoon ditetapkan sebagai tersangka oleh jaksa Korea Selatan atas tuduhan makar dan penyalahgunaan kekuasaan.

Dengan ini, Yoon menghadapi hukuman penjara seumur hidup hingga hukuman mati jika terbukti bersalah.

Sementara itu, jaksa juga menangkap mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun atas tuduhan makar pada Minggu pagi.

Dia ditahan sekitar enam jam setelah secara sukarela muncul untuk diinterogasi di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada pukul 01.30 pagi. Setelah pemeriksaan pendahuluan, jaksa menahannya, menyita ponselnya, dan menggeledah rumah dinas dan bekas kantornya.

Kim dituding sebagai dalang di balik seluruh drama darurat militer sepihak yang diterapkan presiden ini.

Kim, yang merupakan orang kepercayaan dekat Yoon dan teman sekelasnya di SMA Chungam, diduga mengusulkan penerapan darurat militer dan memainkan peran kunci dalam merancang rencana tersebut bersama presiden.

(rds)


Exit mobile version