Site icon Pahami

Berita ICW Datangi DPR Minta Aturan Gaji hingga Tunjangan Ratusan Juta Rupiah

Berita ICW Datangi DPR Minta Aturan Gaji hingga Tunjangan Ratusan Juta Rupiah


Jakarta, Pahami.id

Tonton Indonesia Corruption (ICW) datang ke Kantor Umum Sekretariat (Setjen) DPR dan DPD untuk meminta semua dokumen yang membentuk dasar hukum untuk semua pendapatan Dewan Perwakilan Rakyat dari gaji pokok atau AlokasiKamis (21/21).

ICW percaya bahwa DPR dan DPD mendapatkan sumber pendapatan lain di luar upah dan bunga, dan karena itu perlu diperhitungkan.

“Pada hari Kamis, 21 Agustus 2025, ICW telah mengajukan aplikasi untuk informasi kepada kepala Sekretariat DPR RI dan DPD RI untuk meminta beberapa dokumen,” kata Kepala Divisi Advokasi ICW EGI Primayogha pada hari Jumat (22/8).


Dalam kedatangannya, ICW pertama meminta beberapa dokumen peraturan yang relevan yang berisi gaji, tunjangan, uang harian, uang perwakilan, pensiun, kunjungan ke distrik pemilihan, dana aspirasi, dan dana istirahat untuk legislator.

Kedua, mereka juga meminta laporan tentang akuntabilitas penggunaan dana break pada tahun 2024-2025; Dan ketiga, laporan akuntabilitas tentang penggunaan kunjungan pemilihan pada tahun 2024-2025.

“Kami menduga bahwa anggota DPR dan DPD menerima sejumlah besar uang selain gaji dan tunjangan. Jadi, DPR dan DPD perlu membuka informasi tentang jumlah uang yang mereka terima selama periode mereka,” kata EGI.

EGI mengatakan permintaan informasi adalah untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas anggota DPR dan DPD dari manfaat dan fasilitas yang mereka terima. Selain itu, semua pendapatan berasal dari uang negara.

Dia mengklaim telah terganggu dan diblokir oleh petugas keamanan selama wawancara setelah mengajukan permintaan untuk kepala Sekretariat DPR. Akibatnya, EGI mengakui bahwa ia telah dikeluarkan dari kompleks parlemen.

“Setelah tindakan ini, kami dikeluarkan dari depan Sekretariat Parlemen Indonesia di tengah wawancara pintu,” katanya.

Pendapatan bersih baru -baru ini -baru -baru ini menuai perhatian dari beberapa manfaat dan fasilitas yang mencapai lebih dari Rp100 juta. Orang mengkritik karena jumlahnya sebagian besar di ekonomi kebanyakan orang.

(Dal)


Exit mobile version