Jakarta, Pahami.id –
Menteri Lingkungan (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hanif Faisol Nurroffiq Kata -kata dari kawasan hutan di Das Ayung (DAS) di wilayah tersebut Bicara Berubah secara drastis sejak 2015.
Dari sekitar 49.500 hektar hutan di sepanjang ayah, sekarang tanah ditanam oleh pohon sekitar 1.500 hektar atau 3 persen.
“Jumlahnya adalah 49.500 hektar, kemudian dari 49.500 hektar, hanya ada sekitar 1.500 hektar pohon atau dikatakan hanya 3 persen. (9/13) Malam.
“Tentu saja, setidaknya untuk DAS yang dapat menahan ekosistem di bawahnya setidaknya, itu harus 30 persen.
Hanif berharap bahwa tidak akan ada lagi konversi lahan di sepanjang Das Ayung untuk kegiatan konstruksi Villa atau akomodasi dan lainnya yang akan mengganggu penyerapan air.
“Jadi solusinya yang paling, ini memperburuk kemampuan lingkungan dari wilayah pariwisata, salah satunya adalah Denpasar dan Badung, sehingga harus ditanam (pohon),” katanya.
Hanif mengatakan konversi Das Ayung Land telah berjalan dari 2015 hingga 2024. Menurutnya, ada perubahan dalam fungsi wilayah selama hampir 10 tahun.
“Awalnya hampir 2.000 (hektar) tetapi dikurangi dengan 400 (hektar) sejauh ini hanya 1.500 (hektar).
Banjir yang buruk menghantam beberapa daerah di Bali pada hari Rabu (10/9) dari curah hujan deras di daerah itu. Sampai saat ini, proses menemukan korban yang hilang masih berlangsung.
Sampai saat ini, berdasarkan data BPBD Bali, 17 orang tewas dalam banjir. Sebanyak 11 orang di Denpasar, 3 di distrik Gianyar, 2 di distrik Jembrana, dan 1 di Badung Regency.
Pemerintah Daerah Bali juga telah menetapkan tanggap darurat selama seminggu atau satu minggu setelah banjir melanda.
(FRA/KDF/FRA)