Site icon Pahami

Berita Hujan Deras dan Suhu Dingin Mengintai Pengungsi Palestina di Gaza

Berita Hujan Deras dan Suhu Dingin Mengintai Pengungsi Palestina di Gaza


Jakarta, Pahami.id

Cuaca dingin dan hujan lebat memperburuk situasi ribuan keluarga Palestina yang dipindahkan di wilayah ini Gaza. Di sisi lain, Israel masih membatasi masuknya tenda dan bantuan ke wilayah tersebut.

Banyak warga yang menggali parit di sekitar tendanya untuk mencegah masuknya air hujan. Sebagian lainnya terpaksa tinggal di bangunan yang hancur, meski sewaktu-waktu terancam roboh.


“Saya menangis sejak pagi,” kata seorang ibu yang melarikan diri bersama kedua anaknya. Ia menunjukkan tendanya yang terendam air setelah hujan deras semalaman.

Perempuan yang enggan disebutkan namanya itu mengaku kesulitan mengurus kedua anaknya setelah beberapa anggota keluarganya, termasuk suaminya, tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.

“Saya mohon bantuannya, minimal tenda, kasur, dan selimut yang bagus, saya ingin anak-anak saya mendapat pakaian yang layak,” ujarnya, seperti dilansir Aljazeera, Minggu (16/11).

Organisasi-organisasi kemanusiaan telah berulang kali memperingatkan bahwa para pengungsi tidak siap menghadapi musim dingin. Mereka juga mendesak Israel untuk membuka akses penuh terhadap bantuan kemanusiaan, namun pemerintah Zionis tetap bersikeras melakukan pembatasan ketat meskipun ada perjanjian gencatan senjata.

Menurut laporan Al Jazeera, hampir 1,5 juta warga Palestina diperkirakan berada dalam kondisi yang sangat rentan karena suhu menjadi lebih dingin.

Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bantuan tenda dan peralatan lainnya kini semakin mendesak.

“Gaza sekarang basah dan dingin. Para pengungsi menghadapi musim dingin yang keras tanpa peralatan dasar untuk melindungi diri mereka dari hujan dan udara dingin,” kata Philippe.

Banyak warga yang tidak punya pilihan selain tetap tinggal di tenda-tenda yang terendam banjir dan rapuh karena rumah mereka hancur dan tempat penampungan lainnya penuh.

Di sisi lain, suara serangan udara masih terdengar di beberapa titik yang berada di dalam zona operasi militer Israel. Serangan udara dilaporkan di sekitar daerah Khan Younis dan Zeitoun di Kota Gaza.

Meskipun ada perjanjian gencatan senjata, Israel terus membombardir Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 260 warga Palestina tewas dan 632 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut.

Secara total, serangan Israel ke Gaza sejak tahun 2023 telah menewaskan sedikitnya 69.182 orang, dan melukai 170.703 lainnya.

(DMI/DMI)


Exit mobile version