Site icon Pahami

Berita Houthi Klaim Serang Kapal Tanker Yunani hingga Terbakar di Laut Merah


Jakarta, Pahami.id

Milisi memegang kendali Yaman, Houthimengklaim mereka telah melancarkan serangan terhadap kapal tanker berbendera Yunani Sounion hingga terbakar di Laut Merah.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan dua operasi militer di Laut Merah dan Teluk Aden.


“Operasi tersebut termasuk menargetkan kapal tanker minyak Sounion yang pemiliknya terkait dengan Zionis [Israel],’ kata Saree dalam laporannya Berita MehrJumat (23/8).

Dia mengatakan, serangan itu terjadi setelah kapal tanker tersebut mencoba melanggar aturan memasuki pelabuhan Palestina.

Kapal tanker minyak ini terkena tembakan langsung saat bergerak di Laut Merah, kata Saree.

Saree juga mengatakan operasi lain menargetkan kapal Sw North Wind I yang diyakini terkait dengan Israel karena melakukan hal serupa.

Kapal ini dihantam secara langsung dan tepat saat sedang bergerak di Teluk Aden dan Laut Merah, tambahnya.

Sebelumnya, kapal tanker Sounion terbakar di Laut Merah.

Kementerian Perkapalan Yunani dan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan kapal tersebut mendapat serangan dari dua kapal kecil ketika berada sekitar 143 km sebelah barat pelabuhan Hodeidah di Yaman.

Sounion sedang dalam perjalanan dari Irak ke pelabuhan dekat Athena, rumah bagi banyak kilang minyak.

UKMTO juga menyatakan, terjadi baku tembak singkat saat itu. Dalam pembaruan selanjutnya, kapal tersebut melaporkan serangan lain yang menyebabkan kebakaran.

Kapal juga kehilangan tenaga mesin dan kemampuan manuver sehingga menyebabkannya hanyut.

Awaknya berjumlah 25 orang dan berhasil diselamatkan. Dari jumlah tersebut, 23 orang adalah warga Filipina dan dua orang Rusia.

Sejak Israel melancarkan invasi ke Jalur Gaza, kelompok Houthi kerap menyerang kapal-kapal yang dianggap bersekutu atau bekerja sama dengan rezim Zionis.

Mereka menyatakan akan berhenti menyerang kapal-kapal di Laut Merah jika Israel berhenti menyerang Gaza dan wilayah Palestina lainnya.

Serangan yang sering terjadi di Laut Merah telah memaksa banyak pemilik kapal menghindari perairan tersebut dan memilih rute yang lebih panjang.

(isa/bac)



Exit mobile version