Jakarta, Pahami.id —
Milisi Houthi mengaku bertanggung jawab atas penembakan yang dilakukan Yaman ke Tel Aviv, Israel pada Sabtu (21/12) dini hari.
Meluncurkan Al Jazeeramereka mengaku telah menembakkan ‘rudal balistik hipersonik’ bernama ‘Palestina 2’.
Rudal tersebut menghantam Jaffa, sebuah wilayah di selatan pantai Tel Aviv.
“Rudal tersebut mengenai sasarannya dengan tepat, namun sistem pertahanan dan intersepsi gagal mencegatnya,” kata juru bicara Houthi Yahya Saree dalam pidato yang disiarkan televisi.
Saree mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap agresi Israel di Gaza dan negaranya, Yaman.
Ilustrasi. Milisi Houthi mengaku bertanggung jawab atas penembakan di Tel Aviv, Israel. (REUTERS/Itai Ron)
|
Seperti diberitakan sebelumnya, peluru ditembakkan ke kawasan Jaffa. Militer Israel mengatakan upaya untuk mencegat rudal dari Yaman telah gagal tak lama setelah sirene dibunyikan di Israel tengah.
Sedikitnya 16 orang mengalami luka ringan akibat pecahan kaca di gedung dekat tempat peluru jatuh. Sebanyak 14 korban telah menjalani perawatan.
Tel Aviv adalah pusat komersial dan diplomatik Israel. Serangan tembakan langsung terhadap Israel jarang terjadi karena pertahanan udaranya yang kuat.
Sejak invasinya ke Gaza, Israel juga diserang oleh rudal dan roket dari Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan Iran. Hampir semua proyektil dicegat oleh pertahanan udara Israel.
Houthi, Hamas dan Hizbullah adalah bagian dari koalisi pimpinan Iran. Mereka mengatakan mereka tidak akan berhenti menyerang Israel dan sekutunya sampai gencatan senjata tercapai.
Sejak invasi Israel ke Jalur Gaza pada Oktober 2023, Palestina sendiri telah menyebabkan lebih dari 45 ribu orang meninggal dunia. Sedangkan serangan Israel di Lebanon telah memakan korban jiwa sekitar 4 ribu orang.
(pantat/pantat)